Hari ini UN tingkat SMP diumumkan -untuk Riau-, berita di media 4.999 siswa SMP "gagal" alias tidak lulus SMP. Beberapa hari lalu ribuan siswa SMA "menangis" terang-terangan atau di dalam hati bahkan ada yang nekad mengakhiri hidupnya "hanya" gara-gara UN. UN atau UAN, satu proses penentuan kelulusan yang beberapa tahun terakhir jadi "satu-satunya" acuan penentu kelanjutan studi seorang siswa. Tidak peduli juara olimpiade, dapat beasiswa di PT negeri terkenal atau bahkan di luar negeri apalagi hanya juara di kelas dan sekolahnya..semuanya lenyap mana kala standar rata-rata nilai UN seorang siswa di bawah standar yang ditetapkan. Adilkah? Wallahu'alam....
Berita terheboh -menurut saya-, selain berita bunuh diri, demo, pengadilan, pemecatan guru, kecurangan dll adalah pada saat menjelang pengumuman UN tahun ini. Karena dicurigai ada kecurangan yang sistematis sehingga 100% siswanya tidak lulus UN dibeberapa sekolah (puluhan) yang menyebabar di beberapa provinsi. Mulai dari Gorontalo, Jateng, Jabar sampai ke Bengkulu... alasannya sama curang dan sama hasilnya 100% tidak lulus. Anehnya ada ujian pengganti, binun... sementara diratusan sekolah lainya siswa yang gagal -entah karena bodoh, ceroboh, sakit atau memang nasib- hanya bisa meratap.
Sistem pendidikan yang aneh!
Ada berita menarik di bawah,... berhubung dekat PILPRES coba dikaitkan dengan kasus UN. Siapa CAPRES yang "peduli" korban UN?
Kalau penasaran silahkan Googling dengan kata kunci kontroversi pernyataan UN... akan muncul infonya sesuai dengan FGII..
Penasaran, silahkan sampaikan pendapat anda tentang UN di Pooling yang disediakan.
AYo yang pro Rakyat, lanjutkan supaya lebih cepat lebih baik.... siapapun presidennya rakyat mah nunggu realisasi janjinya aja.. jangan cuma obral janji! Bosan tau!
ini tulisannya
sumber: http://bandung.detik.com/read/2009/06/22/143224/1151992/486/fgii-tolak-capres-cawapres-pro-un
Senin, 22/06/2009 14:32 WIB
FGII Tolak Capres-Cawapres Pro UN
Pradipta Nugrahanto - detikBandung
Bandung - Pengumuman Ujian Nasional (UN) yang tidak berjeda lama dengan pemilihan presiden membuat Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) semakin keras menyuarakan penghapusan UN.
Iwan Hermawan, Sekjen DPP FGII yang ditemui detikbandung disela-sela konferensi pers Rakornas FGII di Gedung Indonesia Menggugat menuturkan, sampai saat ini FGII tidak mendukung capres-cawapres yang masih ngotot menggunakan UN sebagai standar kelulusan.
"Sampai saat ini dari tiga pasangan calon, pasangan JK-Wiranto masih ngotot mengadakan UN dan menggunakannya sebagai standar kelulusan," tutur Iwan.
Menurut Iwan, masalah UN ini sudah menjadi problem klasik di dunia pendidikan Indonesia. "Kita sudah lama berdemo, seminar bahkan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dan menang, maka sudah sepatutnya UN dihapuskan," tutur Iwan.
Terkait ketidakberpihakannya dengan capres-cawapres yang masih akan menggunakan UN sebagai standar kelulusan, Iwan berpendapat bahwa itu adalah bentuk penolakan FGII kepada capres-cawapres yang selama ini masih minim perhatian terhadap komunitas pendidikan.
"UN itu kan idenya JK, dan JK masih terus akan menggunakan UN sebagai standar kelulusan. Kalau sampai menjelang pilpres masih belum ada perubahan, kita merekomendasikan para guru dan elemen-elemen pendidikan untuk tidak memilih pasangan Jk-Win," tutur Iwan
FGII sendiri akan mengadakan Rakornas pada 28 Juni 2009 hingga 30 Juni 2009 untuk membahas masalah kepedulian capres-cawapres terhadap dunia pendidikan yang di dalamnya termasuk masalah UN.(dip/lom)
Berita terheboh -menurut saya-, selain berita bunuh diri, demo, pengadilan, pemecatan guru, kecurangan dll adalah pada saat menjelang pengumuman UN tahun ini. Karena dicurigai ada kecurangan yang sistematis sehingga 100% siswanya tidak lulus UN dibeberapa sekolah (puluhan) yang menyebabar di beberapa provinsi. Mulai dari Gorontalo, Jateng, Jabar sampai ke Bengkulu... alasannya sama curang dan sama hasilnya 100% tidak lulus. Anehnya ada ujian pengganti, binun... sementara diratusan sekolah lainya siswa yang gagal -entah karena bodoh, ceroboh, sakit atau memang nasib- hanya bisa meratap.
Sistem pendidikan yang aneh!
Ada berita menarik di bawah,... berhubung dekat PILPRES coba dikaitkan dengan kasus UN. Siapa CAPRES yang "peduli" korban UN?
Kalau penasaran silahkan Googling dengan kata kunci kontroversi pernyataan UN... akan muncul infonya sesuai dengan FGII..
Penasaran, silahkan sampaikan pendapat anda tentang UN di Pooling yang disediakan.
AYo yang pro Rakyat, lanjutkan supaya lebih cepat lebih baik.... siapapun presidennya rakyat mah nunggu realisasi janjinya aja.. jangan cuma obral janji! Bosan tau!
ini tulisannya
sumber: http://bandung.detik.com/read/2009/06/22/143224/1151992/486/fgii-tolak-capres-cawapres-pro-un
Senin, 22/06/2009 14:32 WIB
FGII Tolak Capres-Cawapres Pro UN
Pradipta Nugrahanto - detikBandung
Bandung - Pengumuman Ujian Nasional (UN) yang tidak berjeda lama dengan pemilihan presiden membuat Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) semakin keras menyuarakan penghapusan UN.
Iwan Hermawan, Sekjen DPP FGII yang ditemui detikbandung disela-sela konferensi pers Rakornas FGII di Gedung Indonesia Menggugat menuturkan, sampai saat ini FGII tidak mendukung capres-cawapres yang masih ngotot menggunakan UN sebagai standar kelulusan.
"Sampai saat ini dari tiga pasangan calon, pasangan JK-Wiranto masih ngotot mengadakan UN dan menggunakannya sebagai standar kelulusan," tutur Iwan.
Menurut Iwan, masalah UN ini sudah menjadi problem klasik di dunia pendidikan Indonesia. "Kita sudah lama berdemo, seminar bahkan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dan menang, maka sudah sepatutnya UN dihapuskan," tutur Iwan.
Terkait ketidakberpihakannya dengan capres-cawapres yang masih akan menggunakan UN sebagai standar kelulusan, Iwan berpendapat bahwa itu adalah bentuk penolakan FGII kepada capres-cawapres yang selama ini masih minim perhatian terhadap komunitas pendidikan.
"UN itu kan idenya JK, dan JK masih terus akan menggunakan UN sebagai standar kelulusan. Kalau sampai menjelang pilpres masih belum ada perubahan, kita merekomendasikan para guru dan elemen-elemen pendidikan untuk tidak memilih pasangan Jk-Win," tutur Iwan
FGII sendiri akan mengadakan Rakornas pada 28 Juni 2009 hingga 30 Juni 2009 untuk membahas masalah kepedulian capres-cawapres terhadap dunia pendidikan yang di dalamnya termasuk masalah UN.(dip/lom)
Komentar
Kalau ujian nasional ditiadakan, kenapa sidang sarjana tetap diadakan? Toh keduanya tidak ada bedanya.