Seharusnya semua perusahaan =pengusahanya,red- punya kepedulian kepada dunia pendidikan. Ini contoh yang harus ditiru, Ayo berlomba dalam kebaikan.
sumber: http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/04/14344062/Yuk..Peduli.Pendidikan.Berbasis.Karakter
Yuk, Peduli Pendidikan Berbasis Karakter
Kamis, 4 Juni 2009 | 14:34 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Kian mahalnya biaya pendidikan membuat kesempatan belajar bagi anak usia sekolah yang kurang mampu juga semakin berkurang. Padahal, baik pendidikan formal maupun pendidikan untuk pembangunan karakter sejak dini mutlak diperlukan.
Hal tersebut dikatakan oleh Sudhamek AWS, Group CEO Tudung Group, di sela penyerahan bantuan buku di Sekolah Insan Teladan, Parung Bogor, Kamis (4/6). Terkait persoalan itulah, Tudung Group bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia menyumbangkan buku pelajaran dan buku cerita bagi siswa-siswi 'sekolah bebas biaya', Sekolah Insan Teladan.
“Pendidikan formal mutlak penting bagi anak-anak, demikian juga pendidikan untuk pembangunan karakter sejak dini. Kami berharap buku yang kami sumbangkan ini bisa bermanfaat banyak," ujar Sudhamek.
Menurut Sudhamek, sumbangan buku itu merupakan puncak rangkaian kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) Tudung Group di bidang pendidikan. Selain buku pelajaran, kegiatan CSR bertema 'Education for Nation' untuk memperingati Hari Buku Internasional, Hari Pendidikan Nasional, serta Hari Buku Nasional, itu juga menyumbang buku cerita anak sebanyak 1.295 buah buku.
"Kami berharap kegiatan bisa menjadi simbol perhatian kami terhadap dunia pendidikan, karena kami melihat pendidikan berbasis karakter merupakan investasi jangka panjang,” tambahnya, usai menyerahkan bantuan buku secara simbolik kepada Ketua Yayasan Nur Illahi, Hajjah Kadar Utari di Sekolah Insan Teladan.
Hadir dalam kesempatan ini, selain Sudhamek AWS, adalah Ketua Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia Pritam Kishordas, serta perwakilan manajemen dari Central-Sevilla International School. Acara dimeriahkan dengan pertunjukkan seni dari siswa-siswi SD Central International School dan Sekolah Insan Teladan sebagai ajang kreativitas siswa.
“Ternyata masih ada yang peduli pada perkembangan pendidikan kita," ujar Utari. Utari yakin, apabila pendidikan berbasis nilai-nilai kemanusiaan mendapat perhatian lebih, institusi pendidikan akan melahirkan generasi mendatang yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.
LTF
===============
http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/03/18081484/20.guru.paud.ikuti.pendidikan.holistik.berbasis.karakter
20 Guru PAUD Ikuti Pendidikan Holistik Berbasis Karakter
Rabu, 3 Juni 2009 | 18:08 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Adi Sucipto
GRESIK, KOMPAS.com - Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Petrokimia Gresik mengirimkan 20 guru Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD) dari lembaga penyelenggara program PAUD di sekitar perusahaan untuk mengikuti 'Pelatihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter'.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Heritage Foundation di Cimanggis, Depok, pada 4 - 18 Juni mendatang. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berjumlah 20 orang itu mendapatkan uang saku masing-masing sebesar Rp700.000.
Menurut Kepala Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Petrkomia Gresik Agus Nuranto, model pelatihan itu menjadi sebuah model pendidikan usia dini berbasis karakter berkualitas tinggi. "Namun metode ini dapat dilakukan dan dijalankan oleh masyarakat dengan biaya yang sangat murah," kata Agus, Rabu (3/6).
Agus menambahkan, pengiriman guru PAUD itu merupakan bagian dari 'Program Petrokimia Gresik Peduli Pendidikan' untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kegiatan menggunakan dana yang disisihkan dari laba perusahaan setiap tahun.
Melalui program tersebut, Agus berharap guru PAUD yang dikirim kelak dapat mengadopsi model pendidikan usia dini berbasis karakter menjadi salah satu model pendekatan untuk meningkatkan kualitas proses pengajaran di masing-masing lembaganya.
Sumber : KOMPAS
Komentar