sumber: http://riaumandiri.net/indexben.php?id=29004
Senin, 15/06/2009.
Gaji Guru PAUD Rp700 Ribu/Tahun
PEKANBARU-Gaji guru Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) ternyata masih di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan PAUD lebih banyak dikelola pihak swasta sehingga kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini terungkap dalam diskusi pelatihan peningkatan dan pemahaman pengasuh TPA-PAUD se-Provinsi Riau yang dihadiri puluhan guru PAUD dari kabupaten kota se-Riau di Hotel Nuansa Pekanbaru, Jumat (12/6). Seperti diungkapkan Yani (42), guru PAUD Mutiara Indragiri Hulu. Gajinya per tahun hanya Rp700 ribu. Itupun terkadang ada tidak dibayar karena pada awal berdirinya PAUD Mutiara ini, siswa belum ada sistem pembayaran. "Kadang pernah juga tidak digaji, namanya masih baru jadi belum kita tentukan biaya penitipan anak," ujar Yani.
Meski demikian Yani tetap bersemangat menjalankan tugasnya, baginya untuk mengisi waktu luang dari pada berdiam diri di rumah tanpa ada aktivitas. Ada juga beberapa orang guru PAUD yang udah cukup lama mengajar dan yayasan PAUD-nya juga sudah lama berdiri, mereka digaji Rp1.200.000 per tahunnya. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Riau Prof Dr Ir Irwan Efendi, MSc sangat prihatin. Hanya saja pemerintah tidak dapat berbuat banyak karena keberadaan PAUD yang dikelola yayasan sulit untuk mendapatkan dana bantuan. Sementara keberadaan PAUD itu sendiri sangat penting sebagai pilar utama pembentuk pondasi anak-anak generasi muda.
Bantuan pemerintah terhadap PAUD ini, dikatakan Irwan, ada berupa pelatihan dan penyediaan sarana dan prasarana belajar. Untuk menaikkan gaji atau menjadikan guru PAUD sebagai PNS harus melalui pusat. "Perhatian kita hanya sebatas fasilitator, memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana, fasilitas dan memberikan pelatihan. Jika untuk kebijakan menaikkan gaji dan mengangkat mereka jadi PNS, itu keputusan dari Pusat kita tidak bisa berbuat banyak," katanya Irwan mengimbau guru PAUD untuk tidak menyerah dengan keadaan dan terus mengembangkan semangat mendidik anak-anak demi terciptanya generasi penerush yang kreatif Kebanyakan guru PAUD jenjang pendidikannya masih rendah dan kebanyakan di antara mereka lulusan SMU, bahkan ada yang lulusan SMP. Meskipun saat ini ada program S1 untuk PAUD, para guru PAUD tidak yakin untuk bisa berkuliah dengan mengandalkan gaji yang minim tersebut.
"Kebanyakan dari kami ini hanya tamatan SMU bahkan masih ada yang SMP. Walaupun ada program S1 untuk PAUD, tapi dengan apa kami bisa berkuliah sementara penghasilan kami tidak mencukupi untuk biaya sehari-hari," ujar Dona, salah satu guru PAUD dari Dumai. (lel )
Senin, 15/06/2009.
Gaji Guru PAUD Rp700 Ribu/Tahun
PEKANBARU-Gaji guru Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) ternyata masih di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan PAUD lebih banyak dikelola pihak swasta sehingga kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini terungkap dalam diskusi pelatihan peningkatan dan pemahaman pengasuh TPA-PAUD se-Provinsi Riau yang dihadiri puluhan guru PAUD dari kabupaten kota se-Riau di Hotel Nuansa Pekanbaru, Jumat (12/6). Seperti diungkapkan Yani (42), guru PAUD Mutiara Indragiri Hulu. Gajinya per tahun hanya Rp700 ribu. Itupun terkadang ada tidak dibayar karena pada awal berdirinya PAUD Mutiara ini, siswa belum ada sistem pembayaran. "Kadang pernah juga tidak digaji, namanya masih baru jadi belum kita tentukan biaya penitipan anak," ujar Yani.
Meski demikian Yani tetap bersemangat menjalankan tugasnya, baginya untuk mengisi waktu luang dari pada berdiam diri di rumah tanpa ada aktivitas. Ada juga beberapa orang guru PAUD yang udah cukup lama mengajar dan yayasan PAUD-nya juga sudah lama berdiri, mereka digaji Rp1.200.000 per tahunnya. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Riau Prof Dr Ir Irwan Efendi, MSc sangat prihatin. Hanya saja pemerintah tidak dapat berbuat banyak karena keberadaan PAUD yang dikelola yayasan sulit untuk mendapatkan dana bantuan. Sementara keberadaan PAUD itu sendiri sangat penting sebagai pilar utama pembentuk pondasi anak-anak generasi muda.
Bantuan pemerintah terhadap PAUD ini, dikatakan Irwan, ada berupa pelatihan dan penyediaan sarana dan prasarana belajar. Untuk menaikkan gaji atau menjadikan guru PAUD sebagai PNS harus melalui pusat. "Perhatian kita hanya sebatas fasilitator, memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana, fasilitas dan memberikan pelatihan. Jika untuk kebijakan menaikkan gaji dan mengangkat mereka jadi PNS, itu keputusan dari Pusat kita tidak bisa berbuat banyak," katanya Irwan mengimbau guru PAUD untuk tidak menyerah dengan keadaan dan terus mengembangkan semangat mendidik anak-anak demi terciptanya generasi penerush yang kreatif Kebanyakan guru PAUD jenjang pendidikannya masih rendah dan kebanyakan di antara mereka lulusan SMU, bahkan ada yang lulusan SMP. Meskipun saat ini ada program S1 untuk PAUD, para guru PAUD tidak yakin untuk bisa berkuliah dengan mengandalkan gaji yang minim tersebut.
"Kebanyakan dari kami ini hanya tamatan SMU bahkan masih ada yang SMP. Walaupun ada program S1 untuk PAUD, tapi dengan apa kami bisa berkuliah sementara penghasilan kami tidak mencukupi untuk biaya sehari-hari," ujar Dona, salah satu guru PAUD dari Dumai. (lel )
Komentar