Sumber: http://riauprov.go.id/index.php?mod=isi&id_news=4337
Disdik Riau Dukung Pendidikan Gratis Wajar 9 Tahun
Kamis, 01 Juni 2006
PEKANBARU (Riau Online): Pihak Disdik Riau mendukung adanya wacana pendidikan gratis wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Namun perlu terlebih dahulu disamakan persepsi konsep dan program pendidikan gratis itu.
PEKANBARU (Riau Online): Pihak Disdik Riau mendukung adanya wacana pendidikan gratis wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Namun perlu terlebih dahulu disamakan persepsi konsep dan program pendidikan gratis itu.
Hal itu diutarakan Kasubdis Pengembangan SD Disdik Riau, Drs Nasril Noor,Rabu (13/4) kemarin. Menurutnya, wjud dari dukungan tersebut, melalui program pendidikan 2006 mendatang, diprioritaskan kearah penuntasan wajar 9 tahun dengan prioritas pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu di perkotaan dan pedesaan. "Masalah ini sudah dilakukan pembahasan antara Disdik Riau dengan masing-masing dinas kabupaten/kota.
Sebab, program ini akan bisa jalan dengan dukungan dana yang tidak saja dari APBN, APBD Riau tetapi juga APBD kabupaten/kota dengan sistim sharing budgej sesuai tingkat permasalahan di masing-masing daerah.
Misalnya, di satu daerah memiliki potensi besar anak-anak tidak mampu, maka akan dilihat berapa daerah mampu untuk mengalokasikan anggaran tersebut. Dikatakan Nasril, sesungguhnya program pendidikan ini sudah menjadi program pusat. "Kalau ini sudah menjadi kebijakan secara nasional, tentu kita sama persepsi," katanya.
Hanya saja masyarakat juga harus menyamakan persepsi dalam memahami pendidikan gratis tersebut. Pendidikan gratis tidak serta merta tidak ada bayaran apapun. Tetapi pendidikan gratis itu merupakan pengalihan fungsi dan kewajiban yang selama ini pendidikan dibayar apa yang seharusnya dibayar siswa di sekolah, ke depan menjadi tanggangung jawab pemerintah.
Dengan kata lain, sekolah tetap tidak kehilangan pendapatan, tetapi dana pemerintah yang membantu siswa dan siswa membayarkan pendidikan dengan dana itu. "Kalau gartsi tidak ada bayaran sama sekali tidak mungkin, dari mana sekolah mendapat dana," katanya.
Ia menambahkan, melalui program ini dihitung per siswa akan dibantu Rp26.000/bulan. Dana inilah nantinya akan digunakan untuk kepentingan siswa tersebut. Dengananaya program pendndikan gratis ini, diharapkan menjadi salah satu solusi untuk menuntaskan wajar 9 tahun, yang sudah lama menjadi program pemerintah.(ea)
Disdik Riau Dukung Pendidikan Gratis Wajar 9 Tahun
Kamis, 01 Juni 2006
PEKANBARU (Riau Online): Pihak Disdik Riau mendukung adanya wacana pendidikan gratis wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Namun perlu terlebih dahulu disamakan persepsi konsep dan program pendidikan gratis itu.
PEKANBARU (Riau Online): Pihak Disdik Riau mendukung adanya wacana pendidikan gratis wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Namun perlu terlebih dahulu disamakan persepsi konsep dan program pendidikan gratis itu.
Hal itu diutarakan Kasubdis Pengembangan SD Disdik Riau, Drs Nasril Noor,Rabu (13/4) kemarin. Menurutnya, wjud dari dukungan tersebut, melalui program pendidikan 2006 mendatang, diprioritaskan kearah penuntasan wajar 9 tahun dengan prioritas pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu di perkotaan dan pedesaan. "Masalah ini sudah dilakukan pembahasan antara Disdik Riau dengan masing-masing dinas kabupaten/kota.
Sebab, program ini akan bisa jalan dengan dukungan dana yang tidak saja dari APBN, APBD Riau tetapi juga APBD kabupaten/kota dengan sistim sharing budgej sesuai tingkat permasalahan di masing-masing daerah.
Misalnya, di satu daerah memiliki potensi besar anak-anak tidak mampu, maka akan dilihat berapa daerah mampu untuk mengalokasikan anggaran tersebut. Dikatakan Nasril, sesungguhnya program pendidikan ini sudah menjadi program pusat. "Kalau ini sudah menjadi kebijakan secara nasional, tentu kita sama persepsi," katanya.
Hanya saja masyarakat juga harus menyamakan persepsi dalam memahami pendidikan gratis tersebut. Pendidikan gratis tidak serta merta tidak ada bayaran apapun. Tetapi pendidikan gratis itu merupakan pengalihan fungsi dan kewajiban yang selama ini pendidikan dibayar apa yang seharusnya dibayar siswa di sekolah, ke depan menjadi tanggangung jawab pemerintah.
Dengan kata lain, sekolah tetap tidak kehilangan pendapatan, tetapi dana pemerintah yang membantu siswa dan siswa membayarkan pendidikan dengan dana itu. "Kalau gartsi tidak ada bayaran sama sekali tidak mungkin, dari mana sekolah mendapat dana," katanya.
Ia menambahkan, melalui program ini dihitung per siswa akan dibantu Rp26.000/bulan. Dana inilah nantinya akan digunakan untuk kepentingan siswa tersebut. Dengananaya program pendndikan gratis ini, diharapkan menjadi salah satu solusi untuk menuntaskan wajar 9 tahun, yang sudah lama menjadi program pemerintah.(ea)
Komentar