Langsung ke konten utama

Talang Mamak (1)

Hasing googling tentang suku Talang Mamak- di Indragiri Hulu

sumber : <http://ciptakarya.pu.go.id/_pbl/orientasi_lokasi.htm>


==================

ORIENTASI LOKASI

Kawasan Suku Talang Mamak terletak di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Lokasi dapat ditempuh melalui jalan darat dari Rengat (Ibukota Indragiri Hulu) dalam kondisi kering ± 3 jam. Dalam keadaan hujan jalan tersebut akan lumpuh / sulit dilalui, karena sangat licin dan berlumpur.

KILAS BALIK
Suku Talang Mamak konon merupakan suku Melayu Asli yang berasal dari daerah Gunung Merapi Sumatera Barat. Akibat terdesak oleh penyebaran Agama Islam, masyarakat Talang Mamak kemudian bermigrasi dan menetap di lereng pegunungan dan pedalaman hutan Indragiri Hulu, keberadaannya hingga saat ini cenderung terisolir dan tertinggal, terutama dalam hal perkembangan sosial dan ekonomi. Suku Talang Mamak juga sering disebut sebagai Suku Langkah Lama atau Suku Anak Dalam. Talang Mamak mengandung arti Tempat yang Terhormat, yaitu kata Talang berarti tempat atau ladang, dan Mamak berarti kerabat dari Ibu yang harus dihormati.


KONDISI GEOGRAFIS
Tapak umum kawasan adalah ladang perbukitan dengan ketinggian bervariatif mulai dari 10 m hingga 450 m DPL dengan jenis kelandaian campuran yang terdiri atas dataran, perbukitan bergelombang kasar, maupun halus. Temperatur lokal berkisar 22o C hingga 32o C dengan curah hujan rata-rata 1000 mm hingga 2500 mm.

DINAMIKA MASYARAKAT
Pola kehidupan masyarakat Suku Talang Mamak sangatlah sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, masyarakat Talang Mamak hanya memanfaatkan apa yang dihasilkan di pekarangan rumah dan ladang, serta melakukan perburuan dan penangkapan ikan di sungai. Hasil dari berladang, berburu dan menangkap ikan akan dikonsumsi sendiri, sedangkan hasil menakik (menyadap) karet akan dijual melalui seorang perantara untuk dibawa ke produsen yang lebih besar.
Kegiatan bertani dilakukan dengan sistem ladang berpindah. dimana mereka masih mempercayai akan kekuatan gaib yang kuat dan berpengaruh pada pola perpindahan dan pembukaan ladang serta penentuan hari bercocok tanam.

IDENTITAS KULTUR
Rumah Panggung beratap rumbia dengan celah intip berdinding kayu dan berlantai bambu, serta elemen-elemen lainnya seperti lumbung padi yang memiliki bentuk yang khas.
Beberapa bentuk ritual kebudayaan yang masih melekat kuat dalam tradisi mereka diantaranya gotong royong, Upacara Bersunat dan mengasah gigi, upacara perkawinan adat yang disertai dengan atraksi sabung ayam dan pencak silat, upacara naik tambak, cuci lantai, serta upacara kematian dan pemakaman.


POLA PERMUKIMAN
Permukiman Suku Talang Mamak amat menyebar, dimana permukiman yang satu dengan permukiman yang lainnya relatif terpencar dengan jarak yang sangat berjauhan serta terisolir dengan keterbatasan transportasi dan aksesibilitas, termasuk komunikasi.
Bangunan-bangunan permukiman umumnya memiliki bentuk yang amat sederhana, dengan penggunaan bahan bangunan setempat yang diolah dan dibuat sesuai kebutuhan.


Gambaran Kegiatan Penanganan
Pengembangan Dusun Talang Mamak dilakukan dengan landasan visi mewujudkan masyarakat yang berjati diri, produktif, mandiri, dihormati dan diakui keberadaannya oleh masyarakat lain, dengan misi (1) memberikan cukup kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan kreativitas pembaharuan (cultural freedom) sehingga terbuka dan mampu bersaing dengan "dunia luar"; (2) pengembangan identitas lokal melalui pelestarian budaya / adat-Istiadat; (3) pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan para kelaku kunci lainnya; serta (4) menciptakan iklim yang kondusif melalui kegiatan yang bersifat fasilitatif dan konsulatif.

Lingkungan permukiman dikembangkan melalui konsep “pusat pertumbuhan” pada titik sentral permukiman, Pembangunan prasarana dan sarana pada “pusat pertumbuhan” ini diharapkan dapat mendorong/menarik masyarakat untuk mendekatkan diri pada “pusat pertumbuhan”, guna mendorong sosialisasi yang lebih intensif antar masyarakat Talang Mamak yang selama ini cenderung saling mengasingkan diri / berjauhan satu sama lain.

Dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, direncanakan pula pengembangan sarana usaha dalam bentuk pasar-pasar, sarana pendidikan, sarana kesehatan, serta peningkatan prasarana lingkungan yang meliputi air bersih, listrik dan komunikasi.
Penentuan prioritas sarana-prasarana tersebut sepenuhnya dimulai dari usulan masyarakat setempat yang dihimpun dari kegiatan rembug warga.

Adapun beberapa bentuk kegiatan pelaksanaan fisik sarana-prasarana yang telah berhasil diwujudkan diantaranya pembangunan pasar desa, peningkatan perkerasan jalan setapak, pembangunan MCK dan sumur gali, rehabilitasi pusat adat, serta rehabilitaasi musholla.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL (Aparat harus amanah!...)

sumber: http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=985:pengelolaan-paud-harus-profesional&catid=1:berita&Itemid=11 PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL Jumat, 23 Oktober 2009 16:31 (Diskominfo-PDE Online) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan stimulasi (ransangan) jasmani, dan rohani anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. "Semakin meningkatnya orang tua bekerja diluar rumah, membuat fungsi keluarga sebagai tempat untuk mendidik anak semakin berkurang. Kompleksnya kebutuhan anak selaras dengan perkembangan Iptek juga menuntut perlunya lembaga/pihak lain yang mampu menangani pendidikan anak secara profesional," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT P3NFI) Kadirman Aries

Promo Tas Eiger