Langsung ke konten utama

DANA CSR INDOSAT

Seandainya semua pengusaha dan penguasa yang ada di Indonesia punya "hati" dan kepedulian yang sama dengan dunia pendidikan dan bukan hanya "jualan" menjelang pemilu mungkin sebagian masalah pendidikan di Indonesia akan teratasi.

Dana pendidikan memang bukan masalah utama, tetapi tanpa dana pendidikan di negeri ini juga akan kesulitan. Peningkatan kualitas pendidikan -program, kesejahteraan guru, sarana dll- butuh dana cukup. Kualitas -kadang- berbanding lurus dengan dana yang besar.

Seandainya semua orang peduli, tidak akan ada generasi "Lintang" -Laskar Pelangi-
di negeri ini.

Pendidikan adalah hak semua anak bangsa.

Sukses untuk semua yang peduli!


beritanya lainnya :

http://www.detikinet.com/read/2008/11/21/182336/1040996/328/alokasi-dana-csr-indosat-naik-30

Jumat, 21/11/2008 18:23 WIB

Alokasi Dana CSR Indosat Naik 30%
Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Palembang - Alokasi dana program Corporate Social Responsibilty (CSR) Indosat meningkat 30%, dari Rp 30 miliar tahun sebelumnya jadi Rp 40 miliar pada 2008 ini.

"Peningkatan program CSR merupakan wujud komitmen Indosat untuk tetap peduli terhadap pengembangan masyarakat," kata Dirut Indosat Johnny Suwandi Sjam, di sela perayaan HUT Indosat ke-41, di Palembang, Jumat (21/11/2008).

Menurut Johnny, di usia perusahaan ke-41 kehadiran Indosat dirasakan tidak bisa dilepaskan dari dukungan dan kepercayaan pelanggan, serta pemangku kepentingan.

Dengan tema 'Indosat Cinta Indonesia', Indosat dalam tiga tahun terakhir telah meluncurkan tiga program yaitu Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, dan Indonesia Hijau.

Indonesia Belajar adalah program bantuan pendidikan terintegrasi antara lain pembinaan guru IPA/Matematika, Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC).

Selanjutnya pembinaan guru olahraga panahan, pengembangan sekolah unggulan, bantuan sarana pendidikan, beasiswa pendidikan dan Indosat Science Multimedia School.

Program Indonesia Sehat fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat ibu dan anak dengan pelayanan berkeliling ke berbagai kota di seluruh Indonesia.

Sedangkan Indonesia Hijau, berupaya melestarikan lingkungan melalui penggunaan energi alternatif untuk menara radio pemancar (BTS), dan program penanaman sejuta pohon di seluruh Indonesia.

"Indonesia Hijau merupakan inisiatif CSR terbaru yang memanfaatkan tenaga surya, matahari, angin dan biofuel untuk memfungsikan sejumlah BTS di Indonesia," kata Johnny.

Sementara itu Direktur Wahyu Widjayadi mengatakan, tigal penting program CSR yaitu komitmen berkelanjutan, melibatkan pihak-pihak kompeten, dan pengembangan inovasi yang selalu terbuka untuk semua pihak. ( rou / ash )
====

ini linknya:
http://www.indosat.com/Corporate_Responsibility/Corporate_Social_Responsibility_CSR/Indonesia_Belajar

Komentar

megat mengatakan…
your blog very beautiful and more info ,make me excited. Congratulation!!

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL (Aparat harus amanah!...)

sumber: http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=985:pengelolaan-paud-harus-profesional&catid=1:berita&Itemid=11 PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL Jumat, 23 Oktober 2009 16:31 (Diskominfo-PDE Online) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan stimulasi (ransangan) jasmani, dan rohani anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. "Semakin meningkatnya orang tua bekerja diluar rumah, membuat fungsi keluarga sebagai tempat untuk mendidik anak semakin berkurang. Kompleksnya kebutuhan anak selaras dengan perkembangan Iptek juga menuntut perlunya lembaga/pihak lain yang mampu menangani pendidikan anak secara profesional," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT P3NFI) Kadirman Aries

Promo Tas Eiger