Langsung ke konten utama

HARE GENEE OUTBOND? kelaut aja! JANGAN PILIH LAGI ANGGOTA DEWAN YANG TIDAK PEDULI RAKYATNYA

Minggu lalu kepala Sekolah lapor list gaji guru selama tahun 2008 karena butuh untuk ngisi SPT Tahunan PPh pasal 21 yayasan. Sedih!!!, dari sekitar sepuluh orang paling tinggi cuma +/- SEKITAR Rp. 2.400.000 BACA DUA JUTA EMPAT RATUS RIBU RUPIAH TOK! Sekali lagi, DUA JUTA EMPAT RATUS RIBU RUPIAH sodara-sodara. Itu paling tinggi, bahkan sang kepala sekolah yang pegang 2 sekolah (Playgroup dan TK) cuma dapat Rp. +/- 1.600.000.

Lebih parah dibanding buruh di Pabrik... ehm.. tinggi sekali gaji buruhnya? jangan salah SATU JUTA ENAM RATUS DAN DUA JUTA EMPAT RATUS gaji mereka sepanjang tahun 2008 bukan tiap bulan, tapi mulai Januari, Februari, Maret... sampai Desember.
....Astagfirulloh maafkan kami ya Allah!!!

Terus? eh... lakadalah.... ini dapet berita para anggota dewan yang terhormat dari DPRD Riau pergi outbond ke kampungnya Laskar Pelangi -bangka belitung- sana dengan biaya 800 JUTA, 800 JUTA sodara-sodara... ngenes pengen ninju.

Ya Allah, cuma kepada Mu kami sanggup mengadu. Tentang mereka tuan-tuan di singgasana sana, Engkau lebih tahu dan Maha Tahu.

Mudah-mudahan pergi ke sana ketemu dengan bu Muslimah dan mereka belajar "membangun" sekolah Muhammadiyah tempat Laskar Pelangi yang reyot dan ingat dengan temen-temennya bu Muslimah para guru di Riau yang masih hidup dibawah "garis kemiskinan" atau garis apapun namanya yang sebagian beberapa bulan gak terima "upah".

Mudah-mudahan mereka tau di sini,guru-guru paud dipelosok desa dan dusun riau harus menelusuri jalan2 becek dan berlubang di bawah hujan -puluhn kilometer- menuju kota kabupaten hanya demi insentif 100 ribu rupiah per bulan itupun dari pemerintah pusat bukan dari Riau. Dan kadang rela menyisihkan sebagian -untuk oknum nya OKNUM- demi uang yang sebenarnya sudah menjadi hak mereka sendiri.

Apa mereka belum pernah dengar ada guru PAUD dan TK di desa yang lebih dari 3 bulan bekerja tanpa dibayar hanya bermodal ikhlas?.

Capek!!!

Cuma satu deh! AYO JANGAN PILIH LAGI PARA "WAKIL RAKYAT" YANG TIDAK PEDULI DENGAN RAKYATNYA... baru jadi wakil aja!

Coba yang 800 JUTA di bagi ke guru-guru di daerah. Jangan banyak alasan! turun dari singasana emasmu dan lihat kenyataan di sekitarmu!

Setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.


Ini dia daftarnya! kenapa harus 2 kali?

sumber: http://riauterkini.com/politik.php?arr=23061

Rabu, 25 Pebruari 2009 18:17
Inilah Anggota DPRD Riau Peserta Outbound Senilai Rp 800 Juta

Kegiatan outbound anggota DPRD Riau ke Bangka Belitung terus menuai kecaman. Inilah nama-nama wakil rakyat yang 'berpelisaran' dengan anggaran Rp 800 juta tersebut.

Fraksi Partai Golkar:

1. Masnarita Maatas
2. Mastar
3. Syamsul Hidayah Kahar
4. Arsyadjuliandi Rachman
5. Johar Firdaus
6. Yuhermasn Yusuf
7. Zulfan Heri
8. Suparman
9. A Rahman Jalil
10. Nurliah
11. Abubakar Siddik
12. Ruspan Aman
13. Syariful Anwar
14. Said Muhammad

Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN):

1. Djuharman Ariffin
2. Taufan Andoso Yakin
3. Hikmani
4. Eka Abri
5. Yuda Bhati
6. Hendra Masdarta
7. Fendri Jaswir
8. Jhon Pieter Simanjutak

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Plus (F-PPP-Plus):

1. Syofyan Hamzah
2. Azhar Salim
3. Syahrizal
4. Azwir Alimuddin
5. Zamzibar Nong
6. Syarif Hidayat
7. M Jenu (Partai Demokrat)
8. Tommy Rusli Idar

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP):

1. Robin P Hutagalung
2. Hendro Susanto
3. Rusdaryanto
4. James Pasaribu
5. Hotman E Manurung

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS):

1. Taufiq Hidayatullah
2. Hasyim Aliwa
3. Mukti Sunjaya
4. Nurdin

Fraksi Partai Bintang Reformasi (F-PBR):

1. Edi Basri
2. Zulkifli
3. Khadijah
4. Helmi Burman
5. Suhardiman Amby

Fraksi Gabungan Baru:

1. Yuliyos
2. Rizal Akbar (PKB)

Total 46 tambah staf jadi 60 orang

Anggota dewan yang tidak ikut:

1. Edi Ahmad RM Fraksi Gabungan Baru) alasan tidak tahu
2. Bambang Tri Wahyono alasan punya agenda yang lebih penting
3. Rusli Effendi (Frkasi PPP Plus) alasan tak mau terulang. Cukup sekali ikut outbound 4. Suryadi Khusaini (Fraksi PDIP yang juga Wakil Ketua DPRD Riau) alasan jaga gawang di DPRD
5. Arifin Bantu Purba (Fraksi PDIP) alasan outbound dinilai kerja sia-sia
6. Syafrudin Saan (Frkasi PKS) alasan menyambut Komisi II DPR RI soal pemekaran Rokan Darussalam
7. Badrun A Saleh (Fraksi PG) tidak ada penjelasan soal alasan
8. Zulkarnaen Noerdin (Fraksi Gabungan Baru) tidak ada penjelasan soal alasan.***(tam/mad)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL (Aparat harus amanah!...)

sumber: http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=985:pengelolaan-paud-harus-profesional&catid=1:berita&Itemid=11 PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL Jumat, 23 Oktober 2009 16:31 (Diskominfo-PDE Online) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan stimulasi (ransangan) jasmani, dan rohani anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. "Semakin meningkatnya orang tua bekerja diluar rumah, membuat fungsi keluarga sebagai tempat untuk mendidik anak semakin berkurang. Kompleksnya kebutuhan anak selaras dengan perkembangan Iptek juga menuntut perlunya lembaga/pihak lain yang mampu menangani pendidikan anak secara profesional," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT P3NFI) Kadirman Aries

Promo Tas Eiger