Langsung ke konten utama

Takabur Pangkal Kehinaan

> MANAJEMEN QALBU
Takabur Pangkal Kehinaan
Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

MAHASUCI Allah Pemilik segala keagungan dan kebesaran. Hanya Dia yang layak bangga dan mendapat segala puji karena Dia-lah satu-satunya Pencipta segala kelebihan atas setiap makhluk-Nya.

Sahabat, sungguh dungu orang yang takabur dan sombong, tertipu mentah-mentah oleh pikiran bodohnya. Dia sangka keangkuhan dan pengakuan ketinggian dirinya akan mengangkat derajat kemuliaannya. Padahal jelas, tidak ada satu pun riwayat di pelosok mana pun kecuali menganggap hina dan rendah orang yang gemar membangga-banggakan dan melebih-lebihkan dirinya kepada orang lain. Memang lengkap kerugian orang takabur. Selain di dunia ini makhluk akan merasa muak, para malaikat pun bisa jadi akan sangat geram. Dia pun akan menjadi mangsa siksa kubur dan kobaran api jahanam kelak. Na'udzu billah!

Mengapa Allah demikian murka terhadap orang yang takabur, sampai-sampai Rasulullah saw. sendiri mengancam, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun sebesar atom." Karena, manusia angkuh dan sombong adalah makhluk yang sangat tidak tahu diri dan tidak tahu malu, serta lancang, mengaku-ngaku sesuatu yang bukan miliknya.

Imam al-Ghazali mengibaratkan ada seorang hamba sahaya di sebuah kerajaan, tiba-tiba dia naik ke singgasana raja. Dia duduk dengan penuh kesombongan, lalu dipakainya jubah kebesaran sang raja, lengkap dengan mahkota, pedang, dan segala perlengkapan kebesaran lainnya. Semua ini dia lakukan tanpa izin sama sekali. Oleh karena itu, sudah bisa kita tebak betapa geramnya para punggawa, atau siapa pun yang menyaksikannya. Dan kita pun sudah bisa menduga kemurkaan sang raja. Nah, kurang lebih begitulah kemalangan yang akan dialami oleh manusia-manusia yang takabur.

Dalam hal ini, Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dikatakan (kepada mereka), 'Masukilah pintu-pintu neraka jahanam itu, sedang kamu kekal di dalamnya, maka neraka jahanam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri," (QS. Az- Zumar [39]: 72)

Penyakit takabur memang banar-benar seperti bau busuk yang tidak dapat ditutupi dan disembunyikan. Orang yang mengidap penyakit ini demikian mudah dilihat oleh mata telanjang orang awam sekalipun dan dapat dirasakan oleh hati siapa pun.

Mulai dari ujung rambut, lirikan mata, senyum sinis, tutur kata, jumlah kata, nada suara, bahkan senandungnya pun benar-benar menunjukkan keangkuhannya. Begitupun cara berjalan, duduk, menerima tamu, cara berpakaian, serta segala gerak-gerik di mana pun berada, bahkan sampai ujung kaki; seluruhnya menjadi gambaran jelas bagi pribadi buruknya.

Ciri yang umum dan lebih jelas lagi digambarkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya, "(bukan demikian) sebenarnya telah datang kebenaran-Ku kepadamu, lalu kamu mendustakannya dan menyombongkan diri. Dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir." (QS. Az-Zumar [39]: 59)
Rasulullah saw. pun bersabda, "Kesombongan ialah orang yang mendustakan kebenaran dan menganggap remeh/melecehkan orang lain." (H.R. Muslim)

Siapa pun yang berat menerima kebenaran Alquran dan Assunnah, apalagi yang mendustakannya, jelas ia termasuk ahli takabur yang dijamin binasa dalam hina-dina hingga akhir hayat tidak bertobat. Juga termasuk ke dalam golongan ini orang-orang yang hanya mau benar sendiri, seakan-akan dia sudah menganggap Alquran dan Hadis secara sempurna seperti Rasulullah saw.

Mereka kurang paham bahwa Islam itu diciptakan oleh Allah sejak Nabi Adam a.s. hingga kiamat kelak selalu cocok untuk perentang waktu yang begitu panjang. Dengan segala situasi ekonomi, politik, maupun sosial yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya, yang dapat memenuhi setiap naluri dan bakat manusia untuk terangkat menjadi ahli surga. Oleh karena itu, bagaimana mungkin Islam yang begitu dahsyatnya dan luas dapat ditampung di kepala seseorang atau sekelompok orang yang notabene bukan nabi?
Justru dengan adanya keragaman pendapat, akan terlihat kebesaran dan kehebatan Islam. Sedangkan ketakaburan dapat mempersempit wawasan tentang Islam. Dan tentu sikap seperti itu akan menjadi benalu bagi umat.

Sifat takabur bersumber dari rasa diri memiliki kelebihan, lalu timbul bangga diri, rindu, dan gemar dipuji. Kemudian menganggap orang lain tidak seperti dirinya, lebih remeh, dan lebih rendah daripadanya, yang kesemuanya ini diwujudkan dalam gerak-geriknya. Dan penyakit hati ini akan merusak dalam segala lapisan umat, tanpa pandang bulu; termasuk para ahli agama, ahli ibadah, dll.

Tentu saja orang yang paling sering menjadi bulan-bulanan virus takabur ini adalah mereka yang dititipi beberapa kelebihan oleh Allah, baik berupa keahlian, prestasi, harta, pangkat, keturunan, ilmu, kedudukan, kebagusan dan kekuatan tubuh, pengikut, dan sebagainya. Lantas, karena lemah sikap mental dan keimanannya, ia anggap kelebihan itu miliknya sendiri, hasil perjuangan dan karyanya sendiri sehingga layak bangga dan sombong.

Padahal, sekiranya Allah menghendaki mereka terlahir sebagai kambing, misalnya, tentu tidak akan pernah mereka miliki segala kelebihan tersebut. Atau, kalaulah Allah menghendaki mereka terlahir dengan otak dikurangi 3 cc saja, niscaya mereka tidak akan dapat berbuat apa pun. Bahkan, jika Dia takdirkan mereka terlahir di sebuah suku di pedalaman belantara yang tidak mengenal peradaban, bisa jadi saat-saat sekarang ini mereka tengah mengejar babi hutan untuk santapannya.

Memang, orang yang takabur adalah orang yang patut dikasihani oleh kita semua. Tiada yang dapat dia peroleh dari kehidupan ini, selain kesengsaraan dan kehinaan. Tiada yang dapat dikerjakannya, selain mempertontonkan kebodohannya sendiri. Lengkap sudah, dunia akhirat rugi total!
Akankah kita pun berlaku dungu seperti itu? Na'udzu billaahi min dzaalik! ***
> SUPLEMEN

(C) 2006 - Pikiran Rakyat Bandung
Dikelola oleh Pusat Data Redaksi (Unit: Cyber Media-Dokumentasi Digital)
Kembali ke Atas

Pasted from <http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/042007/19/99qalbu.htm>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL (Aparat harus amanah!...)

sumber: http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=985:pengelolaan-paud-harus-profesional&catid=1:berita&Itemid=11 PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL Jumat, 23 Oktober 2009 16:31 (Diskominfo-PDE Online) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan stimulasi (ransangan) jasmani, dan rohani anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. "Semakin meningkatnya orang tua bekerja diluar rumah, membuat fungsi keluarga sebagai tempat untuk mendidik anak semakin berkurang. Kompleksnya kebutuhan anak selaras dengan perkembangan Iptek juga menuntut perlunya lembaga/pihak lain yang mampu menangani pendidikan anak secara profesional," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT P3NFI) Kadirman Aries

Promo Tas Eiger