JSIT: LAUNCHING DAN PARALEL WORKSHOP GURU JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU - INDONESIA DIVISI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM
PROPOSAL ACARA LAUNCHING DAN PARALEL WORKSHOP GURU
JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU - INDONESIA
DIVISI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM
TAHUN 2009
Cuplikan Proposal
======
Pendahuluan:
1. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,termasuk pendidikan usia dini. Laporan analisis Tim Educational for All (Pendidikan Untuk Semua) Indonesia tahun 2001, yang berpangkalan di Dep.Pendidikan Nasional, menyadarkan kepada kita betapa masih banyak anak dini yang belum terlayani pendidikannya. Disebutkan pada tahun 2000, dari sekitar 26 juta anak Indonesia 0-6 tahun, lebih dari 80% belum mendapat layanan pendidikan dini apapun. Khusus untuk 4-6 tahun yang berjumlah sekitar 12 juta baru sekitar 2 juta yang terlayani di TK/RA. Kondisi di atas tentu tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Terperosoknya kualitas sdm Indonesia, terendah di ASEAN dan PERINGKAT 102 di dunia, dapat jadi salah satu penyebabnya ádalah kurang diperhatikannya pendidikan sejak dini, karena secara ilmiah terbukti bahwa perkembangan capacitas intelectual telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun dan 80% setelah anak berusia 8 tahun (Osborn, White dan Bloom). Hal tersebut semakin memantapkan keyakinan kami bahwa perlunya kajian pendidikan bagi anak usia dini dan peningkatan kompetensi para pendidik anak usia dini.
2. Di sisi lain kepala TK seharusnya mampu menyadari posisinya dan perannya sebagai pimpinan yang senantiasa merupakan panutan, mampu memberi contoh yang baik dengan disiplin diri, rasa tanggungjawab serta memiliki integritas sebagai pemimpin. Kepala sekolah adalah pimpinan yang berinteraksi dengan banyak orang, dapat menjadi pelaku perubahan (agent of change), sehingga sangatlah penting bagi seorang kepala sekolah untuk memiliki kesadaran diri, kemampuan dalam memotivasi diri dan bawahannya, memiliki kepekaan atau sensitifitas dalam memiliki pengendalian diri serta mampu membina hubungan baik di mana aspek-aspek tersebut merupakan dimensi-dimensi pada kecerdasan emosi. Dikelilingi oleh lompatan PERUBAHAN TEKNOLOGI, khususnya di bidang telematika, persaingan semakin ketat (CUT-THROAT COMPETITION ), tuntutan regulasi semakin dan komplek, bagaimana pemimpin akan berlaga dengan tetap memiliki nilai-nilai kepemimpinan berhati lembut, bervisi Rabbani dan bermisi tegaknya Islam di muka bumi ini.
3. Jaringan Sekolah Islam Terpadu sebagai organisasi yang konsern terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, menjadi mediasi yang tepat bagi berkumpulnya ide-ide cemerlang yang terefleksikan dalam tindakan nyata yang pengaruhnya signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas tersebut. Melalui paralel workshop yang akan diadakan maka dapat menjadi kontribusi nyata dalam upaya peningkatan kompetensi profesional Kepala TK Islam dan Guru TK Islam dalam mengusung dakwah sebagai “ibu” bagi anak usia dini Islam Indonesia dalam mencapai optimalisasi pertumbuhan dan perkembangannya.
Acara;
“ Launching dan Workshop TK Islam Jaringan Sekolah ISLAM Terpadu – INDONESIA
Peserta:
Kepala TK dan Guru Taman Kanak-Kanak berbasis Islam di seluruh Indonesia
Tempat dan Waktu:
Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta
Sabtu-Ahad/ 21-22 Maret 2009
Tujuan:
Membentuk wadah berskala nasional dalam menggalang semangat pembaharuan pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Menjadi sarana pencapaian dan pembinaan pemimpin-pemimpin yang berhasil dalam menegakkan dakwah Islam melalui kerja profesional pendidikan.
Menjadi sarana belajar bagi para guru anak usia dini dalam terus meningkatkan kompetensi sebagai guru professional nasional berstandar Internasional.
Menjadi wadah dalam memberi kontribusi nyata dalam membangun Negara menuju Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera.
Bentuk Acara:
Lounching dan Ikrar
Arahan Ketua Umum dan Pembina
Arahan Pembina
Sosialisasi AD ART JSIT
Penyusunan Pengurus
Penyusunan Program
QUO VADIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INDONESIA
Peluang dan Tantangan PAUD di Indonesia
Peran Strategis Pemimpin Berkarakter dalam Transformasi Organisasi
Paradigma Pandangan Islam terhadap Pendidikan Anak Usia Dini”
Workshop:
BBCT : Aplikasi Bermain di kelas : Tinjauan Psikologis”
Minimal 100” lagu muslim dikuasai guru dalam mengajar anak usia dini, bisa?
Mahir berkisah dalam waktu 10 menit
Fun Art Thematik moment for children
Brym Gym”
How to create the unic holistic Islamic Pre- School Program with “The Community Parents
How to applied portofolio assessment in the class
How to manage conflict with partner in the class?
Penyusunan Rancangan Program JSIT Div. TK
Pameran dan Workshop seni rupa
Nara Sumber:
Ketum JSIT – INDONESIA : Sukro Muhab M.Si
Ka. Div. TK – JSIT INDONESIA
Drs. H.Fahmy Alaydroes MM Med/ Drs. H. Musoli
Yanthi Haryati S.Psi
DR GAUTAMA
Drs. Abdurrahim
Arief Munandar M.Sc
Lara Fridani M.Psych
Workshop
Rusliyah S.Pd
Agustina S.Pd
Siti Fatimah
Zulkaida
Otib Satibi M.Pd
Drs. Agus Salim
Ary Okta S.Sn
Tri Gunadi
Yanthi Haryati S.Psi
Yessi Yanita Sari M.Pd
Adinda Triwardhani, M.Psi
sumber: http://www.jsit.web.id/index.php?option=com_content&task=view&id=384&Itemid=191
JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU - INDONESIA
DIVISI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM
TAHUN 2009
Cuplikan Proposal
======
Pendahuluan:
1. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,termasuk pendidikan usia dini. Laporan analisis Tim Educational for All (Pendidikan Untuk Semua) Indonesia tahun 2001, yang berpangkalan di Dep.Pendidikan Nasional, menyadarkan kepada kita betapa masih banyak anak dini yang belum terlayani pendidikannya. Disebutkan pada tahun 2000, dari sekitar 26 juta anak Indonesia 0-6 tahun, lebih dari 80% belum mendapat layanan pendidikan dini apapun. Khusus untuk 4-6 tahun yang berjumlah sekitar 12 juta baru sekitar 2 juta yang terlayani di TK/RA. Kondisi di atas tentu tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Terperosoknya kualitas sdm Indonesia, terendah di ASEAN dan PERINGKAT 102 di dunia, dapat jadi salah satu penyebabnya ádalah kurang diperhatikannya pendidikan sejak dini, karena secara ilmiah terbukti bahwa perkembangan capacitas intelectual telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun dan 80% setelah anak berusia 8 tahun (Osborn, White dan Bloom). Hal tersebut semakin memantapkan keyakinan kami bahwa perlunya kajian pendidikan bagi anak usia dini dan peningkatan kompetensi para pendidik anak usia dini.
2. Di sisi lain kepala TK seharusnya mampu menyadari posisinya dan perannya sebagai pimpinan yang senantiasa merupakan panutan, mampu memberi contoh yang baik dengan disiplin diri, rasa tanggungjawab serta memiliki integritas sebagai pemimpin. Kepala sekolah adalah pimpinan yang berinteraksi dengan banyak orang, dapat menjadi pelaku perubahan (agent of change), sehingga sangatlah penting bagi seorang kepala sekolah untuk memiliki kesadaran diri, kemampuan dalam memotivasi diri dan bawahannya, memiliki kepekaan atau sensitifitas dalam memiliki pengendalian diri serta mampu membina hubungan baik di mana aspek-aspek tersebut merupakan dimensi-dimensi pada kecerdasan emosi. Dikelilingi oleh lompatan PERUBAHAN TEKNOLOGI, khususnya di bidang telematika, persaingan semakin ketat (CUT-THROAT COMPETITION ), tuntutan regulasi semakin dan komplek, bagaimana pemimpin akan berlaga dengan tetap memiliki nilai-nilai kepemimpinan berhati lembut, bervisi Rabbani dan bermisi tegaknya Islam di muka bumi ini.
3. Jaringan Sekolah Islam Terpadu sebagai organisasi yang konsern terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, menjadi mediasi yang tepat bagi berkumpulnya ide-ide cemerlang yang terefleksikan dalam tindakan nyata yang pengaruhnya signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas tersebut. Melalui paralel workshop yang akan diadakan maka dapat menjadi kontribusi nyata dalam upaya peningkatan kompetensi profesional Kepala TK Islam dan Guru TK Islam dalam mengusung dakwah sebagai “ibu” bagi anak usia dini Islam Indonesia dalam mencapai optimalisasi pertumbuhan dan perkembangannya.
Acara;
“ Launching dan Workshop TK Islam Jaringan Sekolah ISLAM Terpadu – INDONESIA
Peserta:
Kepala TK dan Guru Taman Kanak-Kanak berbasis Islam di seluruh Indonesia
Tempat dan Waktu:
Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta
Sabtu-Ahad/ 21-22 Maret 2009
Tujuan:
Membentuk wadah berskala nasional dalam menggalang semangat pembaharuan pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Menjadi sarana pencapaian dan pembinaan pemimpin-pemimpin yang berhasil dalam menegakkan dakwah Islam melalui kerja profesional pendidikan.
Menjadi sarana belajar bagi para guru anak usia dini dalam terus meningkatkan kompetensi sebagai guru professional nasional berstandar Internasional.
Menjadi wadah dalam memberi kontribusi nyata dalam membangun Negara menuju Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera.
Bentuk Acara:
Lounching dan Ikrar
Arahan Ketua Umum dan Pembina
Arahan Pembina
Sosialisasi AD ART JSIT
Penyusunan Pengurus
Penyusunan Program
QUO VADIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INDONESIA
Peluang dan Tantangan PAUD di Indonesia
Peran Strategis Pemimpin Berkarakter dalam Transformasi Organisasi
Paradigma Pandangan Islam terhadap Pendidikan Anak Usia Dini”
Workshop:
BBCT : Aplikasi Bermain di kelas : Tinjauan Psikologis”
Minimal 100” lagu muslim dikuasai guru dalam mengajar anak usia dini, bisa?
Mahir berkisah dalam waktu 10 menit
Fun Art Thematik moment for children
Brym Gym”
How to create the unic holistic Islamic Pre- School Program with “The Community Parents
How to applied portofolio assessment in the class
How to manage conflict with partner in the class?
Penyusunan Rancangan Program JSIT Div. TK
Pameran dan Workshop seni rupa
Nara Sumber:
Ketum JSIT – INDONESIA : Sukro Muhab M.Si
Ka. Div. TK – JSIT INDONESIA
Drs. H.Fahmy Alaydroes MM Med/ Drs. H. Musoli
Yanthi Haryati S.Psi
DR GAUTAMA
Drs. Abdurrahim
Arief Munandar M.Sc
Lara Fridani M.Psych
Workshop
Rusliyah S.Pd
Agustina S.Pd
Siti Fatimah
Zulkaida
Otib Satibi M.Pd
Drs. Agus Salim
Ary Okta S.Sn
Tri Gunadi
Yanthi Haryati S.Psi
Yessi Yanita Sari M.Pd
Adinda Triwardhani, M.Psi
sumber: http://www.jsit.web.id/index.php?option=com_content&task=view&id=384&Itemid=191
Komentar