Ya Allah, Engkau Maha Tahu apa yang kami rasakan. Kejujuran memang berat bahkan untuk jujur dengan diri sendiri. Setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.
==================================================
http://riauterkini.com/politik.php?arr=20388
Senin, 11 Agustus 2008 11:10
Sejumlah Caleg Ditipu Calo Saat Tes Kejiwaan di RSJ Tampan
Tidak semua Caleg mau bersusah-susah mengerjakan lembar tes kejiwaan. Mau mudah, mereka justru ditipu calo. Tes pun disuruh mengulang.
Riauterkini-PEKANBARU- Pelaksanaan tes kejiawaan bagi para bakal calon (Balon) legislatif di RSJ Tampan Pekanbaru diwarnai aksi curang sejumlah peserta. Ada beberapa Balon legislatif yang enggan mengisi lembaran tes dan menyerahkan tugas krusial tersebut kepada calo dengan membayar uang dengan jumlah tertentu.
"Hampir setiap hari ada yang ketahuan menggunakan jasa calo untuk mengisi lembar pertanyaan tes kejiwaan," ujar Direktur RSJ Tampan Zulfan Herri kepada riauterkini di ruang kerjanya, Senin (11/8).
Kepada mereka yang ketahuan tak mengisi sendiri, pihak RSJ mewajibkan mengulang kembali. "Kemuangkinan tidak ketahuan sangat kecil, karena selain mengisi lembar jawaban, peserta juga harus melewati tes wawancara. Pada tes wawancara inilah biasanya ketahuan, karena terjadi ketimpangan antara jawaban tertulis dengan wawancara," ujarnya.
Dari sejumlah Balon legislatif yang diminta mengulang tes tertulis itu kemudian terungkap bahwa untuk menggunakan jasa calo mereka dikenakan biaya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan penertiban, Zulfan mengaku sudah melakukan, meskipun hasilnya belum maksimal.
Join Lembaga Psikologi
Balon legislatif yang harus menjalani tes kejiwaan sebagai syarat ikul Pemilu se-Riau jumlah belasan ribu. Karena keterbatasan personil akhirnya RSJ Tampan menjalin kerjasama dengan Lembaga Psikologi Mutiara. Karena bekerjasama dengan pihak swasta konsekwensi pada biaya. Jika sebelumnya seorang Balon legislatif hanya dikenakan biaya Rp 70 ribu, kini membengkak menjadi Rp 200 ribu.
Dijelaskan Zulfan biaya tersebut dibagi dua, Rp 130 ribu untuk lembaga dan Rp 70 ribu untuk RSJ yang kemudian distor ke kas daerah. "Hanya saja lembaga masih berkewajiban membayar uang lembur pegawai kita," demikian penjelasan Zulfan.***(mad)
===============================================
http://riauterkini.com/politik.php?arr=20392
Senin, 11 Agustus 2008 13:33
Seorang Cagub Belum Tuntas,
KPU Riau Tunda Pengumuman Kekayaan Peserta Pilkada
Semestinya KPU Riau mengumumkan harta kekayaan peserta Pilkada Riau, namun harus ditunda karena ada seorang Cagub yang daftar kekayaannya masih nyangkut di KPK.
Riauterkini-PEKANBARU- Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau mengumumkan harta kekayaan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, peserta Pilkada Riau tidak bisa dilaksanakan hari ini, Senin (11/8). Penyebabnya belum seluruh peserta yang menuntaskan proses pendataan daftar kekayaannya.
"Rencananya hari ini kita umumkan daftar kekayaan para peserta Pilkada, namun harus ditunda karena masih ada seorang calon gubernur yang belum menuntaskan proses pendaftaran harta kekayaannya," ujar anggota KPU Riau Makmur Hendrik kepada wartawan usai memimpin rapat penetapan jadwal kampanye Pilakda Riau berdasarkan zonanisasi di kantornya, Senin (11/8).
Hanya saja Makmur tidak bersedia menyebutkan siapa calon gubernur yang menyebabkan tahapan Pilkada Riau tersebut tak berjalan sesuai rencana.
Namun salah seorang tim sukses Raja Thamsir Rachman, yang merupakan mantan Bupati Kuansing Asrul Jafar mengakui kalau jagonya sampai sekarang belum tuntas proses pendaftaran harta kekayaannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Memang proses pendaftaran harta kekayaan Pak Thamsir belum selesai, masih proses di KPK," ujarnya Asrul yang hadir mendampingi Taufan Andoso Yakin dalam rapat penentuan jadwal tersebut.
Kembali kepada Makmur, anggota KPU Riau tersebut belum berani memastikan kapan pengumuman harta kekayaan peserta Pilkada Riau bisa dilakukan. Mengingat belum ada kepastian kapan proses pendaftaran harta kekayaan Thamsir Rachman selesai.***(mad)
===================================================
Http://riauterkini.com/politik.php?arr=20377
Ahad, 10 Agustus 2008 07:52
CS, Calon Spesial Bagi IKMR
Pemilih berbasis komunal di Riau sangat potensial. Salah satunya pemilih Minang. Menurut IKMR, pasangan CS dinilai spesial bagi kalangan perantau Sumbar.
Riauterkini-PEKANBARU- Dari ketiga kandidat yang akan bertarung di Pilkada Riau mendatang, pasangan Chaidir-Suryadi (CS) dinilai pasangan yang paling special bagi Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR). Namun demikian, IKMR belum secara tegas menetapkan sikap dukungannya kepada pasangan calon paling ‘termiskin’ ini.
Ketua Umum IKMR Riau, H Basrial Koto yang poluler disebut Basko menuturkan, IKMR hingga kini masih mempelajari kemana arah dukungan yang akan diberikan IKMR pada Pilkada mendatang. “Sekarang masih belum. Tapi Insya Allah, tanggal 30 Agustus mendatang akan diputuskan dalam silaturrahmi akbar IKMR di Pekanbaru nantinya. Tapi yang jelas, CS ini calon special bagi IKMR,” kata Basko.
Dikatakan Basko, keistimewaan yang dimiliki CS adalah, dari ketiga kandidat hanya Chaidir lah yang tidak pernah alpa menghadiri acara IKMR. Selanjutnya ada hubungan kekerabatan yang sangat dekat antara IKMR dengan istri Calon Wakil Gubernur Riau H Suryadi Khusaini, yaitu Kelly Suryadi, karena berasal dari Minang. “Adinda Suryadi ini Sutan Mudo, urang sumando awak. Jadi lengkaplah alasan kenapa hanya CS yang diundang IKMR untuk makan siang dan dialog di perusahaan PT Riau Farm yang saya pimpin ini,” kata Basko, Sabtu (9/8) siang didepan pengurus teras IKMR dan Basko Group di PT Riau Farm Jalan Palas, Rumbai.
Dikatakan CEO Riau Mandiri Group ini, pemimpin ke depan, harus yang mempunyai konsep pembangunan yang jelas dan terarah. Jadi tidak lagi mengambang seperti sekarang ini. “Jangan ada lagi diskriminasi suku dan ras. IKMR yang IKMR yang merupakan bagian dari masyarakat Riau harus diperlakukan sama dengan suku tempatan. Karena setiap yang menetap di Riau dan memiliki identitas Riau, maka dia sudah merupakan bagian dari masyarakat Riau,” kata Basko.
Menyikapi hal itu, Bakal Calon Gubenrur Riau Drh H Chaidir MM yang datang lengkap bersama wakilnya Suryadi Khusaini dan tim sukses menilai, apa yang menjadi harapan Ketua Umum IKMR, juga merupakan harapan CS dan tim, serta masyarakat Riau yang heterogen ini “Mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Riau. Dari mana saja datang, mempunyai tempat yang sama, kesempatan yang sama untuk mengisi pembagunan di Riau,” kata Chaidir.
Terkait pembangunan Riau ke depan, lanjut Chaidir, jika terpilih subsidi Rp1 miliar per desa akan menjadi prioritas CS. Dikatakan Chaidir, bantuan itu akan diberikan langsung kepada aparatur desa untuk mengelolanya sendiri dan membangun sesuai kebutuhannya. Meskipun demikian, Pemprov ke depan akan melakukan pengawasan terhadap aparatur desa oleh lembaga resmi dan independent. “Jika ternyata kepala desa melakukan korupsi dan tidak sungguh-sungguh membangun desa dalam menggunakkan bantuan desa, maka harus menerima risiko hukum. Pemprov akan meminta aparat hukum untuk memberikan sanksi dan memenjarakan kepala desa tersebut dan aparaturnya yang melakukan penyimpangan. Hal itu gunanya, untuk menciptakan pemerintahan yang bersih (clean government, red). Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih itu tentunya harus didukung oleh IKMR pada Pilkada mendatang,” kata Chaidir.
==============================================
http://riauterkini.com/politik.php?arr=20385
Senin, 11 Agustus 2008 07:34
Fraksi Golkar Nilai Kepemimpinan RZ Sukses
Fraksi Partai Golkar DPRD Riau menyampaikan evalusi kinerja M Rusli Zainal selama hampir lima tahun memimpin Riau. Kesimpulannya: Riau dinilai sukses dan layak kembali dipercaya memimpin Riau.
Riauterkini-PEKANBARU- Fraksi Partai Golkar DPRD Riau merasa perlu menyampaikan evaluasi atas kinerja M Rusli Zainal selama menjadi Gubernur Riau. Pemaparan tersebut sekaligus sebagai bantahan atas tudingan sejumlah kalangan, bahwa RZ kurang berhasil memimpin Riau. Evaluasi tersebut disampaikan anggota FPG Mastar, didampingi Ketua Fraksi Johar Firdaus dan anggota fraksi lainnya Abubakar Sidik dalam diskusi bersama sejumlah wartawan di Sekretariat Posko pemenangan RZ-MM beberapa malam silam.
Dikatakan Mastar di era Gubernur Riau HM Rusli Zainal terbukti sangat pesat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata dapat meminimalisir angka kemiskinan. Program pengentasan kemiskinan, kebodohan dan infrastruktur yang diusung Rusli Zainal merupakan sebuah terobosan luar biasa untuk membangkitkan batang terendam masyarakat Riau. Dalam diskusi terbatas tentang Hasil-hasil Pembangunan di Riau selama 5 tahun masa jabatan Rusli Zainal sebagai Gubernur menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau terhitung sejak tahun 2004-2008 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Riau dan dari berbagai sektor.
"Kalau kita lihat, bahwa APBD Riau dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada tahun 2004, target APBD Riau mencapai Rp2,1 triliun. Tahun 2005 target APBD Rp2,6 trliun, tahun 2006 APBD 3,1 triliun, tahun 2007 Rp4,1 triliun dan tahun 2008 Rp4,3 triliun," papar Mastar di dalam diskusi terbatas tentang Hasil-hasil Pembangunan di Riau selama 5 tahun masa jabatan Rusli Zainal sebagai Gubernur.
Dengan meningkatnya APBD Riau dari tahun ke tahun, menandakan terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sumber-sumber penerimaan daerah pun juga mengalami pertambahan. Mastar mengatakan, dengan adanya peningkatan jumlah APBD Riau setiap tahunnya, tentu akan memudahkan pemerintah melaksanakan pembangunan. Selama 5 tahun kepemimpinan Rusli Zainal yang mengusung program pengentasan kemiskinan, kebodohan dan pembangunan infrastruktur atau lebih akrab disapa K2i, berbagaisektor pembangunan terlihat mengalami gairah peningkatan.
"Kita lihat saja pembangunan infrastruktur yang melaui proyek multiyears. Rusli Zainal telah membangun jembatan dan jalan dikawasan terisolir sebagai upaya membuka akses pembangunan. Misalnya saja pembangunan jalan dari Dumai-Pelintung menuju Sungai Pakning. Kemudian jalan dari Mahato-Daludalu. Pembangunan infrastruktur jalan tersebut merupakan upaya membuka keterisoliran guna mempercepat akses pembangunan," jelas Mastar.
Selain itu Rusli Zainal juga telah merealisasikan program Pemberdayaan Desa (PPD) melalui Usah Ekonomi Desa SImpan Pinjam (UED-SP) yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Program ini sangat menyentuh langsung kepada masyarakat. Kemudian program pendidikan dengan memfokuskan kepada wajib belajar 9 tahun. Jadi setiap anak usia sekolah wajib bersekolah hingga ke tingkat SLTP.
Program tersebut merupakan pondasi dasar menciptakan sumber daya manusia bermutu. Menanggapi hasil pembangunan selama 5 tahun yang dilakukan Rusli Zainal selama menjabat sebagia GUbernur Riau, Tokoh Masyarakat Riau Tengku Lukman Jaafar menilai program tersebut sudah berjalna dengan baik. Akan tetapi dirinya tetap menyanggah kalau setiap pembangunan itu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Diakuinya, masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembangunan, tetapi kekurangan tersebut terkadang sangat memilukan hati masyarakat. "Kita lihat saja pembangunan gedung 9 lantai yang dinilai masyarakat tidak memiliki arti pentig. Begitu juga dengan perpustakaan yang oleh masyarkat tidak memiliki makna khusus bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Meskipun sasaran pembangunan gedung 9 lantai itu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, namun perlu menjadi perhatian pemerintah sebelumnya. bag saya hal itu bkanlah persoalan tetapi yang terpenting bagaimana pengelolaan APBD itu tepat sasaran," saran mantan Sekwilda Riau ini.
Sementara itu Tokoh Masyarakt Jawa Riau yang turut hadir dalam diskusi terbatas tersebut mengaku pembangunan selama 5 tahun ini sangat pesat dan memberikan arti penting bagi masyarakat. Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur dan sapi K2i yang terlaksana dengan baik.***(mad)
===========================
http://riauterkini.com/politik.php?arr=20390
Senin, 11 Agustus 2008 12:58
Gubernur Lantik Bupati Indragiri Hulu
Bupati Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya dilantik. Gubernur Riau Wan Abubakar bertindak atas nama Mendgari melantik dalam rapat paripurna khusus DPRD setempat.
Riauterkini-PEMATANG REBAH- Gubernur Riau Wan Abubakar bertindak atas nama Menteri Dalam negeri mengambil sumpah sekaligus melantik Mujtahid Thalib sebagai Bupati Indragiri Hulu (Inhu) masa bakti 2008-2011. Pelantikan terhadap Mujtahid dilakukan setelah Raja Thamsir Rachman selaku bupati lama mengundurkan diri setelah yang bersangkutan mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada Pilkada Riau 22 September mendatang.
Pelantikan dilakukan pada rapat paripurna khusus DPRD (Inhu) di gedung wakil rakyat kabupaten tersebut. Rapat paripurna dimulai sekitar pukul 11.30 WIB, Senin (11/8). Rapat dipimpin langsung ketua DPRD Inhu Marpoli dan dihadiri 25 orang dari 30 anggota DPRD Inhu.
Sekitar 500 undangan, baik itu pejabat Pemprov, tokoh masyarakat maupun komponen lainnya menghadiri pelantikan tersebut. Dari awal hingga akhir pelantikan berjalan lancar.
Setelah melakukan pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatab, gubernur lantas menyampaikan pidato. Dalam amanahnya, gubernur berpesan kepada bupati yang baru dilantik memaksimalkan upaya untuk menyukseskan Pilkada Riau yang digelar pada 22 September mendatang. Selain itu, gubernur juga meminta bupati dilantik untuk segera melaksanakan program pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Meskipun bersifat acara resmi, namun pengamanan pelantikan Bupati Inhu tak terlihat dilakukan dengan ketat. Hanya nampak sejumlah personil Polres Inhu yang melakukan penjagaan, tanpa ada pemeriksaan terhadap para tamu. Walau demikian, rangkaian pelantikan berjalan lancar dan aman.***(tgh/mad)
==============================================
http://www.riaumandiri.net/indexben.php?id=25670
Hari Ini, Bupati Inhu Dilantik
Pelantikan menurut rencana akan dilakukan Gubri Wan Abubakar di gedung DPRD Inhu. Menurut Ketua DPRD Inhu yang juga ketua pelaksana pelantikan bupati, H.
Marpoli, Minggu (10/8), sejauh ini tidak ada yang berubah terkait jadwal pelantikan Bupati Inhu tersebut. Sebelumnya memang ada percepatan jadwal dari tanggal 12 Agustus menjadi tanggal 1 Agustus. Namun hal itu lebih dikarenakan hal teknis, yakni menyesuaikan waktu dengan kegiatan Gubernur Riau Wan Abubakar.
"Sebelum pelantikan, kita akan menggelar rapat paripurna guna untuk pengesahan Mujtahid Thalib sebagai Bupati Inhu yang akan menjabat hingga tahun 2010. Hal itu sesuai dengan SK Menteri dalam Negeri (Mendagri) yang telah dikeluarkan beberapa waktu lalu," terangnya.
Sementara saat ditanya tentang keputusan MK tersebut, Mujtahid kembali menerangkan tidak ada perubahan tentang rencana pelantikan tersebut. DPRD Inhu sendiri tetap berpegang kepada SK Mendagri. Sejauh ini pihaknya juga tidak ada menerima perubahan keputusan dari Mendagri terutama untuk pencabutan SK Mendagri tentang pengangkatan Mujtahid Thalib sebagai bupati. Oleh karena itu, pelantikan tetap akan dilaksanakan.
Marpoli berharap dengan dilantiknya Mujtahid Thalib sebagai Bupati Inhu definitif, seluruh program dan kebijakan di Pemkab Inhu dapat berjalan lancar dan normal. Sebab setelah dilantik, Mujtahid memiliki wewenang penuh sebagai bupati dan bisa membuat kebijakan-kebijakan terkait pembangunan di Inhu. "Kita berharap, jalannya roda pemerintahan Pemkab Inhu akan semakin lancar dan tidak ada kendala teknis lagi," ujarnya. (eka)
=================================
http://www.riaumandiri.net/indexben.php?id=25527
Hal itu diakui Hestri (27) warga Kota rengat, ketika ditemui di SPBU Kota Rengat, Rabu (6/8). "Sudah dua jam lebih saya antri hanya untuk mendapatkan bensin di SPBU ini, namun sampai sekarang belum setetespun minyak saya dapatkan," keluhnya.
Menurutnya, ia terpaksa harus rela ikut antrian panjang ketimbang harus membeli BBM di tingkat pengecer. Meskipun harus menunggu hingga berjam-jam. Menurutnya hal itu lebih baik dibanding harus membeli di pengecer dengan harga yang sangat mahal. Bahkan pernah ia sempat tak kebagian BBM meski sudah lama ikut antri. Pasalnya, saat hendak diisi, ternyata pasokan BBM di SPBU telah habis. Walhasil, ia terpaksa pulang ke rumah dengan hasil hampa.
"Kami rakyat kecil ini tentu saja merasa susah. Sebab harga barang-barang sekarang juga ikut naik. Ironis kan, masa harga bensin lebih mahal daripada harga beras," ujarnya seraya berharap Pertamina dan pemerintah betul-betul serius mengatasi kondisi ini.
Pasokan Berkurang Sementara itu, Dodi selaku pengelola SPBU Kota Rengat, ketika dikonfirmasi mengatakan, antrian penjang di SPBU kota Rengat disebabkan terbatasnya jumlah suplai BBM jenis premium dan solar Dari Depot Pertamina Wilayah Riau Daratan.
Saat ini jatah bensin untuk SPBU kota Rengat hanya sebanyak 20 ribu liter atau 20 ton sehari. Begitu juga dengan solar. Sementara kebutuhan masyarakat kota Rengat dan sekitarnya bisa mencapai 35 ribu liter perhari, sehingga saat suplai bensin dari Pertamina datang, puluhan bahkan ratusan kendaraan bermotor yang kehabisan bahan bakar telah antri, jumlah kendaraan terus bertambah hingga dalam tempo 3-4 jam saja persediaan bensin di SPBU langsung habis. SPBU kembali dibuka setelah suplai BBM Pertamina datang keesokan harinya. "Jadi SPBU dibuka paling lama hanya 5 jam perhari, selebihnya ditutup," ujarnya. (rez)
============================
http://www.riaumandiri.net/indexben.php?id=25526
Tiga Kali Sehari Biasanya, mereka yang menjual BBM kepada penjual eceran tersebut mengendarai sejumlah kendaraan pribadi. Seperti Toyota Avanza, Innova, Trust dan ada juga dengan L 300. "Dalam sehari, kami bisa membeli hingga tiga kali. Memang setiap kali menjual, mereka tak pernah lama-lama. Begitu menjual langsung pergi. Biasanya yang dijual itu cuma bensin. Sedangkan solar jarang sekali," tambahnya.
Menurutnya mobil-mobil mewah tersebut umumnya mempunyai tanki di dalam mobil mereka atau menyimpan drum yang diletakkannya dalam mobil dengan kaca gelap sehingga tidak terlihat dari luar.
Menurutnya, dari pedagang gelap tersebut, pengecer biasa membeli seharga Rp9 ribu perliter. Oleh pedagang pengecer, bensin tersebut dijual kembali dengan harga mulai Rp10 ribu ke atas. Riau Mandiri sendiri sempat mencoba memantau kondisi tersebut. Namun setelah tiga jam menunggu, aktivitas penjualan pedagang gelap tersebut tidak ditemukan. Menurut pedagang pengecer tersebut, para penjual BBM tersebut rata-rata datang dari luar Rengat. Namun ada juga informasi yang menyebutkan bahwa BBM tersebut dibeli pedagang ilegal tersebut dari SPB di Inhu.
"Kami sebenarnya tidak menginginkan juga situasi ini terjadi, namun bagaimana untuk membeli ke SPBU kami tidak mendapatkan minyak, terpaksa kami beli kepada mereka walau dengan harga tinggi dan kami menjualnya juga dengan harga lebih tinggi lagi," ungkapnya. (eka)
===========================================
http://www.metroriau.com/?q=node/2687
Kelangkaan BBM, Pertamina Terkesan Tutup Mata
Posted April 14th, 2008 by redaksiPenulis: Argusyandra MS-Dasmun, Indragiri Hulu
RENGAT - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dan solar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih terjadi. Berbagai kalangan pun meminta Pertamina segera bertindak tegas dan jangan terkesan tutup mata.
Seperti dikatakan anggota DPRD Inhu dari Fraksi Golkar Plus, Pono ketika dihubungi Metro Riau, Minggu (13/4) di Belilas. Pono mengatakan, akibat kurangnya pengawasan dari instansi terkait seperti Pertamina, maka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berbuat semaunya hingga solar dan bensin pun menjadi langka di Inhu.
"Seharusnya Pertamina memantau dengan ketat penyaluran BBM ini," kata Pono.
Menurut Pono, jika peredaran BBM ini benar-benar diawasi maka kecil kemungkinan akan terjadi kelangkaan minyak di SPBU. Karena itu jika ini dibiarkan terus berjalan tanpa adanya pengawasan, maka kelangkaan akan terus terjadi.
Sementara itu beberapa SPBU terus melakukan penjualan BBM tidak sesuai dengan ketentuan.
Di tempat terpisah, aktivis LSM Inhu, Hatta Munir kepada Metro Riau menyatakan, untuk mengatasi permasalahan kelangkaan BBM bensin dan solar di Inhu perlu keseriusan. Mengingat permasalahan yang sama sudah berulang kali terjadi dengan modus operandi yang sama berupa penjualan bensin dan solar di SPBU dalam jumlah besar kepada satu pihak. Petugas SPBU seharusnya tidak melayani pengisian BBM mobil yang mencapai 300 liter. Serta juga menjualnya secara berulang kali kepada seseorang dalam waktu singkat.
"Seperti saya lihat di SPBU Japura Kecamatan Lirik. Ada mobil Carry yang baru saja mengisi bensin ratusan liter tidak lama berselang mengisi lagi. Sementara itu petugas SPBU tetap mengisinya tanpa ada curiga sedikit pun bahkan terlihat bercengkerama. Ini tentu ada apa-apanya," kata Hatta.
Karena itu Hatta mengimbau kepada pihak Pertamina untuk mencabut saja izin SPBU yang membandel dan jangan tutup mata melihat penederitaan masyarakat. Sebab masyarakat juga tidak bisa menikmati BBM bersubsidi tersebut dan terpaksa membeli di pengecer dengan harga antara Rp6.000-Rp7.000/liter.
Kepala Dinas Perindustrian Perdangan dan Koperasi Kabupaten Inhu, Drs Darmawangsa ketika dikonfirmasi via ponselnya, Minggu (13/4) sudah mengetahui permasalahan kelangkaan BBM di Inhu. Namun demikian menurutnya kewenangan untuk memberikan sanski kepada SPBU yang bermasalah terletak ditangan Pertamina.
"Bahkan Wakil Bupati Inhu sudah membuat surat resmi agar SPBU tidak melayani penjualan dalam bentuk jirigen tetapi tetap saja dilakukan. Pihak Pertamina sebagai pemegang kewenangan seharusnya dapat mendengarkan aspirasi masyarakat. Jangan sampai nantinya masyarakat emosi terhadap SPBU serta terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Darmawangsa sembari mengingatkan.
Camat Siberida, Drs Ingot Ahmad yang dihubungi juga mengeluhkan hal serupa. Karena itu, Ingot berencana akan memanggil pengelola SPBU di Belilas, Senin (13/4) ini.
"Kita akan panggil pemilik SPBU Belilas Senin (14/4) ini untuk mempertanyakan sebab kelangkaan itu," ujarnya, Minggu (13/4).*
==============================
http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=53714
20/7/2008 19:38 WIB
Yuki Chandra - Indragiri Hulu, Sejak pukul 07.00 WIB sampai malam ini, warga kota Rengat, Kabupaten Indra giri Hulu Propinsi Riau masih antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM di SPBU di Jl. Aski Haris, Kota Rengat.
Kelangkaan BBM ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Warga masyarakat sangat mengeluhkan pasokan BBM yang didistribusikan belum mencukupi kebutuhan warga kota.
Sementara, ironisnya saat ini bermunculan puluhan bahkan ratusan pengecer yang menjual BBM dengan harga yang cukup tinggi, yakni antara Rp 15.000 - Rp 20.000 perliternya. (sik)
===================================
http://rakyatriau.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1214&Itemid=36
Kelangkaan BBM karena Pertamina Batasi Jatah
Thursday, 31 July 2008 | |
RENGAT (Rakyat Riau) - Masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih kewalahan mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kenderaan mereka. Pasalnya, beberapa SPBU yang ada di daerah tersebut selalu mengalami kehabisan stok. Sementara harga minyak ecerah di luar SPBU dijual pengecer dengan harga yang tidak murah. Akibatnya, konsentrasi masyarakat untuk bekerja seperti biasanya jadi terganggu yang diakibatkan mereka terlalu lama antre di SPBU. Walaupun BBM di Inhu semakin sulit didapat, akan tetapi pihak terkait di daerah tersebut tidak dapat berbuat banyak untuk mengantisipasi kelangkaan BBM. Pemerintah hingga kini dinilai masih belum memberikan jalan keluar dari permasalah ini. Dari pantauan Rakyat Riau di beberapa SPBU, antrian panjang selalu terjadi bahkan antrian tersebut mencapai 2 hingga 3 kilometer. Pandangan seperti ini bukan merupakan hal yang aneh, di Inhu khususnya di simpang Japura, Kecamatan Lirik. Ketua LSM MPR Ber-Nas, Hatta Munir, kepada Rakyat Riau mengatakan banyak pejabat yang berkompeten di negeri ini yang tidak mau peduli terhadap kelangkaan BBM. Sementara jabatan yang diemban dipundaknya adalah Amanah dari rakyat yang harus dijalankan sesuai dengan kebutuhan rakyat. “Apalagi mereka sendiri juga membutuhkannya, tidak ada jalan lain lagi untuk mengatasi kelangkaan BBM. Selain melakukan penertiban terhadap penjual BBM yang ada di sepanjang jalan. Karena di pinggir jalan banyak sekali dijumpai penjual BBM dadakan,” ujarnya. Hatta mengatakan sebenarnya masyarakat tidak bisa menyalahkan sepenuhkan pemilik SPBU terkait kelangkaan BBM. Karena kelangkaan minyak ini juga disebabkan karena masyarakat juga mengambil keuntungan di tengah kelangkaan BBM dengan cara membeli minyak dalam jumlah yang banyak. Di tempat terpisah pengelolah SPBU Simpang Empat Japura Nasrul, ketika dijumpai Rakyat Riau mengatakan kebutuhan BBM di SPBU Japura ini per harinya sekitar 30 hingga 40 ton. Jika jumlah yang dijatah Pertamina dibawah angka tersebut maka dipastikan BBM akan langka. “Tapi yang terjadi saat ini permintaan sebanyak itu sudah dikurangi oleh Pertamina. Kadang-kadang 2 hari baru datang minyak Solar 20 ton dan Bensin 20 ton. Jadi pihak pengelolah SPBU kewalahan untuk melayani konsumennya sangat membutuhkan dengan BBM tersebut,” ujar Nasrul. Ia mengatakan untuk mengatasi kelangkaan BBM agar konsumen bisa mendapatkan BBM juga sudah dilakukan pemerataan pengisian kepada kendaraan roda empat dan jenis lainnya, dengan memberikan jatah hanya diperbolehkan mengisi BBM rata rata 100 Ribu perkendaraan. Namun karena banyaknya kendaraan yang membutuhkannya juga tidak terlayani, juga terhadap masyarakat yang mengisi dengan jeregen atau drum semenjak ada kelangkaan BBM juga sudah dihentikan dan tidak dilayani oleh pengelolah SPBU. Dari pantauan Rakyat Riau, walau SPBU ditutup karena kehabisan stok akan tetapi penjual minyak di luar SPBU dan di sepanjang jalan terlihat menjamur. Ketika hal ini ditanyakan kepada Nasrul, ia mengakui tidak mengetahui persis bagaimana pedagang dadakan tersebut mendapatkannya. Ia menduga pedagang eceran mendapat minyak dengan cara melansir dari kendaraan tanpa sepengetahuan pengelola SPBU. (fzi/yas/aj) |
================
Suplai Lebihi Kuota, BBM Tetap Langka
http://www.metroriau.com/?q=node/4377Posted July 9th, 2008 by redaksi
Penulis: Nofrianto, Pekanbaru
PEKANBARU - Pihak Pertamina mengaku heran mendengar terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru. Soalnya, suplai BBM yang dilakukan pihak Pertamina sudah over atau melebihi dari kuota yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
"Kami juga heran kalau ada kelangkaan BBM di beberapa SPBU di Pekanbaru ini. Padahal, kita sudah over dalam menyuplai BBM tersebut ke masyarakat," ungkap Wakil Kepala Depot Siak, Masrun Syarkawi kepada Metro Riau di ruang kerjanya, Selasa (8/7).
Berdasarkan pantuan koran ini di lapangan, di beberapa SPBU terjadi kelangkaan BBM hampir tiap hari, seperti di SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kharuddin Nasution dan beberapa tempat lainnya. Hal itu dibenarkan Lilis (40), PNS Pemprov Riau yang mengaku kesulitan mendapatkan BBM di sepanjang jalan Soekarno-Hatta.
"Benar, sudah tiga SPBU saya singgahi di Jalan Soekarno-Hatta, semuanya kehabisan bensin. Akhirnya terpaksa saya membeli BBM pada pengecer yang ada di jalanan," tuturnya.
Menurut Masrun, jika hal itu benar terjadi berarti kesalahan bukan lagi pada pihak Pertamina. Karena tugas Pertamina hanya sebagai penyuplai, sedangkan untuk pengawasan diserahkan kepada aparat penegak hukum. Dan pihak Pertamina tidak mungkin mengawasi pendistribusian BBM oleh SPBU satu persatu. Bila memang ditemukan ada yang tidak beres di lapangan, maka menjadi tugas aparat penegak hukum untuk menindaknya.
"Itu sudah ada perjanjiannya saat kita memenuhi permintaan pengelola SPBU dalam pendistribusian BBM ini ke masyarakat. Bila mereka langgar, tanggung sendiri akibatnya. Karena pendistribusian BBM itu sudah dijatah tiap harinya dan tidak bisa ditambah seperti kita membeli cabe ke pasar," ucapnya menjelaskan.
Lebih lanjut disebutkannya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat soal BBM di Riau ini, Depot Siak tidak melayani sendiri tapi dibantu oleh Depot Dumai. Khusus untuk BBM jenis premium di Kota Pekanbaru, sebagian besar dilayani Depot Dumai, sedangkan Depot Siak hanya melayani BBM jenis solar.
Ditambahkannya, setiap hari kuota BBM yang disalurkan melalui Depot Siak adalah, 808 KL (kiloliter) premium, 1.165 KL solar dan 337 KL minyak tanah. Dalam realisasinya, Depot Siak bahkan sudah over hingga 20 persen dari jumlah kuota yang ditetapkan pemerintah pusat. Kebijakan tersebut meski berisiko, namun terpaksa diambil guna melayani.*
==========================
Kamis, 31 Juli 2008 16:35
BBM Langka di Riau,
Sejumlah SPBU Sering Kehabisan Stok
http://www.riauterkini.com/usaha.php?arr=20234
Sudah sebulan terakhir keberadaan BBM sulit di dapat di Riau. Antrian panjang di hampir seluruh SPBU menjadi pemandangan rutin. Pertamina menyebut BBM langka karena pasokan terlambat.
Riauterkini-PEKANBARU- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar kembali terjadi di Provinsi Riau. Tidak hanya di daerah, tetapi juga di PEKANBARU. Sebanyak 10 dari 13 SPBU di Pekanbaru dalam dua hari ini Kehabisan BBM, kondisi itu mengakibatkan antrian panjang kendaraan di dua SPBU yang tersisa.
;; Berdasarkan pantauan di lapangan, Kamis (32/7) puluhan kendaraan roda dua dan empat tampak padat mengantri di SPBU Ababil hanya untuk mendapat BBM jenis Premium. Hal serupa juga terjadi di SPBU Jl Sudirman depan Hotel Pangeran Pekanbaru. Di SPBU Jl Ababil, Keadaan sempat memanas ketika pengelola SPBU membatasi pengisian BBM hanya bagi kendaraan roda dua. Sejumlah pengemudi kendaraan roda empat yang sudah lama mengantri tidak menerima dan memprotes pembatasan tersebut.
"Sudah 10 SPBU yang singgahi, semua tutup karena kosong stock. Hanya disini yang masih buka. Lama ikut mengantri, eh.. Tiba-tiba pengisian dibatasi hanya untuk motor. kita tidak bisa menerima seperti ini," ungkap Wahyudi, salah seorang pengemudi yang mengaku mengantri sejak pukul 08.00 WIB.
Ternyata bukan hanya di Pekanbaru, Kondisi serupa juga terjadi di kabupaten/kota di Riau. Di Kabupaten Kampar, sejumlah SPBU tampak memasang tanda BBM Solar dan Premium habis. Sejumlah kendaraan yang terlanjur kehabisan bahan bakar, memilih untuk memarkirkan kendaraan di SPBU sembari menunggu mobil tangki Pertamina datang.
Kepala Pertamina Pekanbaru Wahyu Riyadi ketika dikonfirmasi tentang kelangkaan BBM mengatakan dirinya tidak mengetahui kondisi itu karena sedang berada di Medan. Ia lalu menyarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada Kepala Depot Pertamina Siak Baris Simatupang. Menurut Baris, kelangkaan BBM yang terjadi saat ini karena adanya keterlambatan pengiriman pasokan dari tangker ke Depot pengisian. Akibat sebanyak 55 mobil tangki distribusi tidak dapat bekerja seperti jadwal yang ditentukan.
"SPBU kosong karena memang kemarin ada keterlambatan pengiriman dari tanker. Mudah-mudahan nanti sore sudah dapat kembali normal," kata Baris.
Ia juga mengakui, selain karena keterlambatan pasokan dari tanker, kelangkaan BBM di SPBU yang terjadi saat ini juga akibat dari keterbatasan armada distribusi yang dimiliki Pertamina. "Distribusi kita sangat terbatas. Karena itu juga kekosongan sering terjadi," ujarnya.
Dalam mengantisipasi kelangkaan BBM, pertamina saat ini menambah jumlah pasokan untuk wilayah Riau sebanyak 50 ribu liter dari 850 ribu liter menjadi 900 ribu liter.***(mad)
===============
Rabu, 30 Juli 2008 18:31 WIB
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, Rabu (30/7), puluhan kendaraan roda dua dan empat tampak padat mengantre di SPBU Ababil hanya untuk mendapat premium. Hal serupa juga terjadi di SPBU Jl Sudirman depan Hotel Pangeran Pekanbaru.
Di SPBU Jl Ababil, keadaan sempat memanas ketika pengelola SPBU membatasi pengisian BBM hanya bagi kendaraan roda dua. Sejumlah pengemudi kendaraan roda empat yang sudah lama mengantre tidak menerima dan memprotes pembatasan tersebut.
"Sudah 10 SPBU yang singgahi, semua tutup karena kosong stok. Hanya di sini yang masih buka. Lama ikut mengantre, tiba-tiba pengisian dibatasi hanya untuk motor. Kita tidak bisa menerima seperti ini," ungkap Wahyudi, salah seorang pengemudi yang mengaku mengantre sejak pukul 08.00 WIB.
Ternyata bukan hanya di Pekanbaru, kondisi serupa juga terjadi di kabupaten/kota di Riau. Di Kabupaten Kampar, sejumlah SPBU tampak memasang tanda solar dan premium habis. Sejumlah kendaraan yang telanjur kehabisan bahan bakar, memilih untuk memarkirkan kendaraan di SPBU sembari menunggu mobil tanki Pertamina datang.
Kepala Pertamina Pekanbaru Wahyu Riyadi ketika dikonfirmasi tentang kelangkaan BBM mengatakan dirinya tidak mengetahui kondisi itu karena sedang berada di Medan. Ia lalu menyarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada Kepala Depot Pertamina Siak Baris Simatupang.
Menurut Baris, kelangkaan BBM yang terjadi saat ini karena adanya keterlambatan pengiriman pasokan dari tanker ke depot pengisian. Akibat sebanyak 55 mobil tanki distribusi tidak dapat bekerja seperti jadwal yang ditentukan.
"SPBU kosong karena memang kemarin ada keterlambatan pengiriman dari tangker. Mudah-mudahan nanti sore sudah dapat kembali normal," kata Baris.
Ia juga mengakui, selain karena keterlambatan pasokan dari tangker, kelangkaan BBM di SPBU yang terjadi saat ini juga akibat dari keterbatasan armada distribusi yang dimiliki Pertamina.
"Distribusi kita sangat terbatas. Karena itu juga kekosongan sering terjadi," ujarnya.
Dalam mengantisipasi kelangkaan BBM, pertamina saat ini menambah jumlah pasokan untuk wilayah Riau sebanyak 50 ribu liter dari 850 ribu liter menjadi 900 ribu liter. (RK/OL-03)
===============================
20/07/08 19:13
Harga Premium Di Riau Rp15.000 Per Liter
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/20/harga-premium-di-riau-rp15000-per-liter/Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah warga Kabupaten Pelalawan, Riau mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis premium karena terjadi kelangkaan selama dua pekan terakhir, dan bila pun ada maka harganya mencapai Rp15.000 per liter.
"Sudah sekitar dua minggu, warga susah dapat minyak (bensin-Red), dan kalaupun ada harganya Rp15.000 per liter," kata Ismail, warga Kecamatan Kerumutan, Pelalawan kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu.
Menurut Ismail, banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah itu kerap mengaku kehabisan persediaan bensin. Akibatnya, warga terpaksa membeli di penjual bensin pengecer meski harganya jauh melampui harga resmi yakni Rp6.000 per liter.
"Seringkali setiap datang ke SPBU, petugas disana mengaku minyak kosong," katanya.
Seorang warga lainnya ,Syarif mengatakan aksi penimbunan BBM bersubsidi yang diduga untuk dijual ke pabrik pengolahan kelapa sawit sering terjadi. Kondisi tersebut, lanjutnya, kemungkinan yang mengakibatkan kelangkaan BBM di daerah itu.
Karena itu, ia berharap kepada aparat kepolisian untuk segera menindak para penimbun BBM yang sudah meresahkan masyarakat.
"Minyak langka karena ada yang menimbun dan sepertinya dijual ke industri sawit," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pakanbaru, sejumlah SPBU selama seminggu terakhir seringkali tutup karena kehabisan BBM. Kondisi tersebut seringkali dijumpai seperti di SPBU di Jalan Jenderal Sudirman, Thamrin, Arengka, Kaharuddin Nasution dan Arifien Achmad.
Kendati demikian, hal tersebut belum mengakibatkan kepanikan warga.
Sementara itu, sebelumnya Pertamina membantah terjadi kelangkaan dan menyatakan persediaan BBM masih mencukupi sehingga tidak mungkin terjadi kelangkaan.
Wira Penjualan Pertamina UP II Pekanbaru, Enzo mengatakan, kebutuhan BBM di Riau mencapai 800 kiloliter per hari dan hingga kini distribusi masih lancar.
Berdasarkan data Pertamina, jumlah SPBU di Riau kini sebanyak 105 unit yang tersebar di 11 kabupaten dan kota.(*)
Komentar