Langsung ke konten utama

KALAH DI MENIT AKHIR


Sabtu, 14/07/2007 21:33 WIB

Piala Asia

Indonesia Kalah di Menit Akhir

Kris Fathoni W - detikSport

Jakarta - Perjuangan Indonesia untuk menahan tim kuat Arab Saudi berakhir tragis. Gol di masa injury time membuat pasukan "Merah Putih" menelan kekalahan 1-2.Tak pelak gol tersebut membuat lesu para pemain tuan rumah, yang sebenarnya telah menunjukkan perlawanan hebat dan berani melawan juara Asia tiga kali itu. Satu poin yang sudah berada di depan mata pun lenyap di depan 88 ribu publik Gelora Bung Karno, Sabtu (14/7/2007).
Kekalahan ini membuat Indonesia harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa lolos dari Grup D. Lawan terakhir adalah langganan Piala Dunia, Korea Selatan, di partai terakhir grup hari Rabu mendatang. Arab sementara memimpin dengan nilai empat dari dua pertandingan, disusul Indonesia dengan tiga poin. Korea, yang besok menghadapi Bahrain, menduduki peringkat tiga dengan biji angka satu, sedangkan Bahrain nol poin.
Tertinggal lebih dulu oleh gol Yasser Al Qahtani di menit 11, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Elie Aiboy di menit 17. Sampai melewati menit ke-90 kedudukan tetap 1-1 sampai pemain pengganti Saad Al Harthi menjadi mimpi buruk buat Indonesia. Ia menyundul masuk bola free kick diperoleh timnya di sektor kiri pertahanan tuan rumah.
Minus kapten Ponaryo Astaman yang cedera, dan tempatnya diisi Syamsul Bachri, pelatih Ivan Kolev menurunkan materi pemain yang nyaris sama seperti saat mengalahkan Bahrain 2-1. Tim ini tampak percaya diri dengan melakukan serangan di menit-menit awal. Baru dua menit, Budi Sudarsono menggebrak dari sayap kiri, namun kiper Yasser Al Mosailem berhasil meredam serangan tersebut.
Melewati menit ketujuh Arab perlahan-lahan mulai menguasai permainan. Kesempatan emas pertama Indonesia diperoleh Elie Aiboy di menit ke-10, menyusul tendangan bebas Budi Sudarsono yang gagal ditangkap dengan baik oleh Al Mosailem. Sayang, rebound Elie dalam posisi sangat bebas melambung. Semenit kemudian, dari serangan Maleek Maaz di sayap kanan, Al Qahtani membungkam penonton GBK. Striker sekaligus kapten The Green Falcons itu berhasil mengalahkan dua pengawalnya, Maman dan Richardo Salampessy, dan dengan mantap menandukkan kepalanya untuk menghujamkan bola ke gawang Yandri Pitoy.
Meski tertinggal, Indonesia tetap bersemangat. Hasilnya, keunggulan Arab hanya bertahan enam menit. Bermula dari kerja keras Syamsul yang merebut bola dari seorang pemain lawan, gelandang bertenaga kuda itu menyodorkan umpan terobosan kepada Elie, yang lolos dari perangkap offside. Dengan dingin penyerang klub Arema Malang ini melewati kiper Al Mosailem, lalu menceploskan bola ke gawang. Senayan bergetar menyambut gol penyama ini.
Anak-anak "Merah Putih" tampak percaya diri dalam meladeni permainan pasukan Helio Cesar dos Anjos. Walaupun unggul cukup jauh dalam penguasaan bola (ball possession), namun Arab cukup sulit menembus barisan belakang Indonesia. Yandri pun belum lagi repot. Di lima menit menjelang turun minum Indonesia melakukan tekanan cukup berarti. Dua kali kiper Al Mosailem berjibaku menepis bola yang nyaris bersarang di jalanya. Pertama dari tendangan Elie, kedua dari sundulan Charis Yulianto dari momen sepak pojok.
Di babak kedua Arab sempat membuat suporter Indonesia menahan nafas ketika Al Qahtani lolos sendirian sampai masuk kotak penalti. Namun tembakannya masih melenceng. Indonesia sempat memberi tekanan bergelombang ke jantung pertahanan lawan, tapi barisan Arab cukup sulit untuk ditembus.
Belakangan, stamina tim yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono tampak menurun drastis. Di menit 68 Yandri Pitoy melakukan aksi heroik. Dengan refleks luar biasa ia memblok tembakan jarak dekat Abdurrahman Al Qahtani. Dua menit kemudian ia terbang menangkap sundulan Maleek Saaz. Sampai saat itu Indonesia terhindar dari kekalahan. Arab menekan lagi di menit 78. Kali ini giliran Maman yang jadi pahlawan. Bek bernomor punggung 5 itu melakukan tekel krusial saat Yasser Al Qahtani memiliki kans amat besar untuk membobol gawang Yandri karena lepas sendirian sampai ke kotak penalti.
Kolev lalu memasukkan Supardi untuk menambal stamina tim. Atep dan Ismed Sofyan pun diturunkan memasuki menit-menit terakhir. Namun sebuah kesalahan Ismed berbuah pahit. Ia melakukan pelanggaran di dekat kotak 16 meter, yang kemudian menjadi gol penentu kemenangan Arab. Di menit ketiga injury time, pemain pengganti Saad Al Harthi berhasil menyundul free kick tersebut dan menyudahi semuanya.
Kekalahan menyesakkan pun harus diterima Indonesia. Meski demikian suporter masih sempat memberi tepuk panjang buat Bambang Pamungkas cs karena telah menyuguhkan permainan heroik, walaupun hasil manis urung diraih.
Foto: Gelandang Indonesia Syamsul Bachri menekel penyerang Arab Yasser Al Qahtani dalam pertandingan di Stadion GBK, Jakarta. (AFP/Jewel Samad)(a2s/key)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL (Aparat harus amanah!...)

sumber: http://diskominfo-pde.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=985:pengelolaan-paud-harus-profesional&catid=1:berita&Itemid=11 PENGELOLA PAUD HARUS PROFESIONAL Jumat, 23 Oktober 2009 16:31 (Diskominfo-PDE Online) Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan stimulasi (ransangan) jasmani, dan rohani anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. "Semakin meningkatnya orang tua bekerja diluar rumah, membuat fungsi keluarga sebagai tempat untuk mendidik anak semakin berkurang. Kompleksnya kebutuhan anak selaras dengan perkembangan Iptek juga menuntut perlunya lembaga/pihak lain yang mampu menangani pendidikan anak secara profesional," sebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT P3NFI) Kadirman Aries

Promo Tas Eiger