Bulan maret nyaris berakhir,... ehm jadi deg degan..
bukan apa-apa, akhir juli ini kontrak bangunan sekolah berakhir.
..dan jelas harus diperpanjang kalau masih mau pake gedung yang sama.
Pindah? rasanya bukan option yang layak di pilih, tempat sekarang -dengan kondisi seadanya- sudah terlanjur "melekat" di benak masyarakat Rengat sebagai lokasi Playgroup INSANI, sayang kalo mulai dari nol lagi.
Buat tempat sendiri :(( ehm.... masih belum mampu,.. entah kapan bisa?
Juli, merupakan bulan2 sibuk biasanya bagi semua sekolah dan orang tua murid. Penerimaan murid baru, persiapan pengelolaan, pembenahan bangunan dan sebagainya-dan sebagainya.
Evaluasi tahun lalu, masih sangat banyak yang perlu dibenahi:
1. Playgroup, alhamdulillah jumlah murid angkatan ke-3 cukup memadai yang perlu dibenahi mungkin program dan SDM pengelolanya.
Secara finansial sudah cukup mandiri, walaupun tahun ini penghasilan playgroup banyak dialihkan ke TK dan itu sangat menyita energi.
2. TKIT, agak kewalahan dalam bidang keuangan terutama pasca cutinya kepala sekolah selama 3 bulan, saldo kas minus karena sebelumnya disubsidi oleh playgroup dan Januari 2007 di stop.
3. Yayasan, agak mandeg dan vacum kegiatan. Konsentrasi lebih banyak ke kegiatan Playgroup dan TKIT sayangnya banyaknya pengeluaran tahun ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang mencukupi.
Para pengurus lebih banyak tersita waktunya oleh kegiatan masing-masing- yang alhamdulillah mengalami peningkatan di tempat masing2- terutama yang masih berstatus pekerja.
4. Pengajuan proposal tahun lalu yang berhasil berasal dari JOB, Diknas Propinsi dan Pemda TK II. Dari APBD Riau lagi-lagi - untuk ke 4 kalinya- nihil.
5. Rencana ke depan yang masih dipertimbangkan adalah pengoptimalkan pemakaian gedung yang selama ini hanya digunakan di pagi hari, kegiatan lain yang bisa dilaksanakan pembuatan INSANI DAY CARE - tempat penitipan anak- kebetulan 4 orang pengelola baru melahirkan, pembuatan CAHAYA rumah baca INSANI, Bimbingan belajar dan pembukaan cabang ASMA SEMPOA. Banyak sekali?
6. Pembentukan Lembaga Ekonomi Produktif, sempat terfikirkan untuk merubah status PLAYGROUP dan TKIT dari milik Yayasan menjadi milik perusahaan bersama "Swastanisasi".
Hal ini terfikir karena masih sulitnya mendapatkan dana untuk kegiatan operasional. Kebutuhan dana rutin sangat tinggi, sementara pendapatan dari orang tua murid "tidak seberapa" dan rasanya tidak sampai hati mencari keuntungan dari sana.
Pertanyaanya mana yang sebaiknya didahulukan Yayasan Sosial atau Usaha ekonomi produktif?
Maksudnya kita sukses dulu jadi pengusaha kemudian membuat yayasan sosial atau kita buat dulu Yayasan sosial kemudian untuk mendanai kita bentuk lembaga ekonomi produktif?
Susah jawabnya, masalahnya sekarang posisi masih sebagai pekerja, jadi belum ke mana-mana.
Rengat, Maret 2007
nuhun
bukan apa-apa, akhir juli ini kontrak bangunan sekolah berakhir.
..dan jelas harus diperpanjang kalau masih mau pake gedung yang sama.
Pindah? rasanya bukan option yang layak di pilih, tempat sekarang -dengan kondisi seadanya- sudah terlanjur "melekat" di benak masyarakat Rengat sebagai lokasi Playgroup INSANI, sayang kalo mulai dari nol lagi.
Buat tempat sendiri :(( ehm.... masih belum mampu,.. entah kapan bisa?
Juli, merupakan bulan2 sibuk biasanya bagi semua sekolah dan orang tua murid. Penerimaan murid baru, persiapan pengelolaan, pembenahan bangunan dan sebagainya-dan sebagainya.
Evaluasi tahun lalu, masih sangat banyak yang perlu dibenahi:
1. Playgroup, alhamdulillah jumlah murid angkatan ke-3 cukup memadai yang perlu dibenahi mungkin program dan SDM pengelolanya.
Secara finansial sudah cukup mandiri, walaupun tahun ini penghasilan playgroup banyak dialihkan ke TK dan itu sangat menyita energi.
2. TKIT, agak kewalahan dalam bidang keuangan terutama pasca cutinya kepala sekolah selama 3 bulan, saldo kas minus karena sebelumnya disubsidi oleh playgroup dan Januari 2007 di stop.
3. Yayasan, agak mandeg dan vacum kegiatan. Konsentrasi lebih banyak ke kegiatan Playgroup dan TKIT sayangnya banyaknya pengeluaran tahun ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang mencukupi.
Para pengurus lebih banyak tersita waktunya oleh kegiatan masing-masing- yang alhamdulillah mengalami peningkatan di tempat masing2- terutama yang masih berstatus pekerja.
4. Pengajuan proposal tahun lalu yang berhasil berasal dari JOB, Diknas Propinsi dan Pemda TK II. Dari APBD Riau lagi-lagi - untuk ke 4 kalinya- nihil.
5. Rencana ke depan yang masih dipertimbangkan adalah pengoptimalkan pemakaian gedung yang selama ini hanya digunakan di pagi hari, kegiatan lain yang bisa dilaksanakan pembuatan INSANI DAY CARE - tempat penitipan anak- kebetulan 4 orang pengelola baru melahirkan, pembuatan CAHAYA rumah baca INSANI, Bimbingan belajar dan pembukaan cabang ASMA SEMPOA. Banyak sekali?
6. Pembentukan Lembaga Ekonomi Produktif, sempat terfikirkan untuk merubah status PLAYGROUP dan TKIT dari milik Yayasan menjadi milik perusahaan bersama "Swastanisasi".
Hal ini terfikir karena masih sulitnya mendapatkan dana untuk kegiatan operasional. Kebutuhan dana rutin sangat tinggi, sementara pendapatan dari orang tua murid "tidak seberapa" dan rasanya tidak sampai hati mencari keuntungan dari sana.
Pertanyaanya mana yang sebaiknya didahulukan Yayasan Sosial atau Usaha ekonomi produktif?
Maksudnya kita sukses dulu jadi pengusaha kemudian membuat yayasan sosial atau kita buat dulu Yayasan sosial kemudian untuk mendanai kita bentuk lembaga ekonomi produktif?
Susah jawabnya, masalahnya sekarang posisi masih sebagai pekerja, jadi belum ke mana-mana.
Rengat, Maret 2007
nuhun
Komentar