sumber: http://riaupos.com/berita.php?act=full&id=9111&kat=7
Gaji Guru Bantu Kerap Terlambat
30 November 2009
4 klik Beritahu Teman
PEKANBARU (RP) - Gaji Guru Bantu Provinsi (GBP) yang jumlahnya secara keseluruhan sekitar 7.000 orang dan tersebar diseluruh kabupaten/kota se-Riau, dikeluhkan sering terlambat, bahkan sering dirapel tiga bulan sekali.
Padahal, gaji guru bantu itulah satu-satunya penghidupan guru bantu, walaupun memang ada dianggarkan di kabupaten/kota dana transportasi, tapi tidak disemua daerah.
Hal ini dikemukakan Ketua Komisi D DPRD Riau, Syarif Hidayat kepada wartawan kemarin. Ia mengetahui hal itu, selain langsung dari guru bantu provinsi, juga dari aparatur pemerintah daerah sebab tentu saja keluhan itu pertama sekali disampaikan ke Disdik setempat. Ia meminta agar persoalan tersebut tidak berlarut-larut dan supaya jangan lagi terjadi keterlambatan pembayaran gaji guru bantu.
‘’Sampai-sampai Bupati menelepon saya menyampaikan kondisi ini. Para guru bantu ini bekerja setiap hari dan harusnya mendapatkan upah setiap bulannya. Kalau gaji mereka dibayarkan tiga bulan sekali, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga. Kita minta Disdik untuk benar-benar memperhatikan ini,’’ terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Prof Irwan Effendi menjawab hal ini, keterlambatan hanya terjadi pada awal-awal tahun, dikarenakan proses pencairan APBD yang memerlukan waktu. Dan untuk proses pencairan gaji tiap bulannya, ia mengatakan sudah dilakukan secepatnya dengan berkoordinasi dengan kabupaten/kota.(hpz)
Gaji Guru Bantu Kerap Terlambat
30 November 2009
4 klik Beritahu Teman
PEKANBARU (RP) - Gaji Guru Bantu Provinsi (GBP) yang jumlahnya secara keseluruhan sekitar 7.000 orang dan tersebar diseluruh kabupaten/kota se-Riau, dikeluhkan sering terlambat, bahkan sering dirapel tiga bulan sekali.
Padahal, gaji guru bantu itulah satu-satunya penghidupan guru bantu, walaupun memang ada dianggarkan di kabupaten/kota dana transportasi, tapi tidak disemua daerah.
Hal ini dikemukakan Ketua Komisi D DPRD Riau, Syarif Hidayat kepada wartawan kemarin. Ia mengetahui hal itu, selain langsung dari guru bantu provinsi, juga dari aparatur pemerintah daerah sebab tentu saja keluhan itu pertama sekali disampaikan ke Disdik setempat. Ia meminta agar persoalan tersebut tidak berlarut-larut dan supaya jangan lagi terjadi keterlambatan pembayaran gaji guru bantu.
‘’Sampai-sampai Bupati menelepon saya menyampaikan kondisi ini. Para guru bantu ini bekerja setiap hari dan harusnya mendapatkan upah setiap bulannya. Kalau gaji mereka dibayarkan tiga bulan sekali, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga. Kita minta Disdik untuk benar-benar memperhatikan ini,’’ terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Prof Irwan Effendi menjawab hal ini, keterlambatan hanya terjadi pada awal-awal tahun, dikarenakan proses pencairan APBD yang memerlukan waktu. Dan untuk proses pencairan gaji tiap bulannya, ia mengatakan sudah dilakukan secepatnya dengan berkoordinasi dengan kabupaten/kota.(hpz)
Komentar