Langsung ke konten utama

BERITA PAUD

sumber: http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=42880

Insentif Tenaga Pendidik PAUD Belum Cair
By redaksi
Jumat, 12-Juni-2009, 07:47:00 53 clicks Send this story to a friend Printable Version
SERANG – Dana insentif dari pemerintah pusat yang akan diberikan kepada 309 dari 524 tenaga pendidik untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Serang belum cair. Dana insentif ini Rp 1,2 juta per tahun per orang.


Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Serang Imas Farida mengatakan, tahun ini pihaknya mengajukan 309 tenaga pendidik PAUD ke pemerintah pusat untuk mendapatkan dana insentif. “Tapi sampai sekarang, dana tersebut belum cair. Dana intensif itu dari pemerintah pusat. Sedangkan dana dari Pemkot Serang belum ada,” ulas Imas di sela-sela acara Pelepasan Anak Didik PAUD tahun ajaran 2008/2009 se Kota Serang di lobi Puspemkot Serang, Kamis (11/6) pagi.
Pelepasan sekitar 1.300 anak didik dari 96 lembaga pendidikan PAUD di Kota Serang itu juga dihadiri Walikota Serang Bunyamin beserta istrinya, Dharmawati. Selain itu, Asda III Pemkot Serang Mulyana, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang Hafidi ZA, Pembina PAUD Kota Serang Ade Rossi Chaerunissa, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Serang dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Serang.
Saat ini, tenaga pendidik PAUD hanya menerima honor dari lembaga PAUD tempat mengajar. Besar honornya berbeda, tergantung dari lembaga PAUD yang bersangkutan. “Saya berharap para tenaga pendidik PAUD dapat ikhlas menjalankan tugas mereka tanpa melihat honor,” tuturnya.
Ia mengatakan, minat orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di PAUD semakin meningkat. Hal itu dapat terlihat dari bertambahnya jumlah lembaga PAUD di Kota Serang yang tadinya 62 lembaga menjadi 139 lembaga. Biaya pendidikan PAUD juga berbeda-beda tergantung dari letak daerah.
Kata dia, jika anak usia 1 sampai 5 tahun tidak diikutsertakan dalam PAUD karena menurutnya usia tersebut adalah masa yang disebut dengan masa golden age yaitu masa-masa mencontoh dan mencerna, “Sayang sekali jika anak usia golden age ini tidak ikut PAUD,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Bunyamin mengatakan, PAUD sangat penting bagi masa depan anak. Hal itu merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan orang tua. “Mari kita sepakati untuk mewujudkan anak yang sehat, cerdas dan berkepribadian baik. Jangan sayang melakukan sesuatu untuk anak,” lanjutnya.
Kata dia, yang tidak kalah penting, anak yang berusia di bawah lima tahun seharusnya diberikan pendidikan, pengetahuan dan pembinaan.
Beberapa prosesi dilakukan seperti proses pemberian ikatan bunga dan pengalungan bunga oleh peserta didik kepada Bunyamin, disusul dengan penampilan tari, marchingband, dan foto bersama. (cr-2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

Promo Tas Eiger

Pendaftaran Menjadi Reseller Billionaire Store Dibuka

Alhamdulillah... Hari ini pendaftaran Reseller Billionaire Store kembali dibuka. Bagi kawan - kawan yang kemarin sempat nunggu lama kepengen jadi reseller kami, silakan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Anda bisa baca penawaran detailnya disini: Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran hanya dibuka 5 hari saja. Sebenarnya gak harus daftar hari ini juga, kecuali Anda ingin dapatkan penghasilan tambahan dari promo diskon yang akan dibuka di minggu ini. Jadi, bagi yang serius, silakan gunakan kesempatan terbaik ini sekarang. Sekilas saya ingin jelaskan apa alasan utama kami membuka peluang join reseller Billionaire Store... Intinya, kami tidak ingin menikmati hasil sendiri. Bayangkan saja.. Kami bisa aja mendistribusikan buku-buku kami melalui toko buku konvensional. Tapi itu bukan pilihan kami. Jika itu terjadi, maka kami harus merelakan margin yang cukup besar dibagi ke toko buku. Itu pun bukunya belum tentu laku....