Langsung ke konten utama

PNFI-Anggarkan-Rp750-Miliar-Untuk-PAUD

sumber; http://pnfi.depdiknas.go.id/news/20100713091755/PNFI-Anggarkan-Rp750-Miliar-Untuk-PAUD.html

PNFI Anggarkan Rp750 Miliar Untuk PAUD
10/07/2010 - 09:17:55 | Read 385 Time(s)

"Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad, mengungkapkan, dalam satu tahunnya, pemerintah pusat menganggarkan Rp750 miliar dana yang dibagikan ke seluruh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia.
"

PONTIANAK - Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad, mengungkapkan, dalam satu tahunnya, pemerintah pusat menganggarkan Rp750 miliar dana yang dibagikan ke seluruh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia.

"Data PNFI sendiri untuk Paud seluruh Indonesia sebanyak 127 ribu. Sedangkan, dana kami yang Rp750 miliar tersebut hanya dapat membiayai 27 ribu lembaga. Jadi, masih ada 100 ribu lembaga lagi yang harus dibiayai," katanya di Pontianak.

Dikatakan PNFI tidak dapat secara terus menerus setiap tahunnya membiayai Paud yang ada di seluruh Indonesia. "Ini karena alokasi anggaran yang terbatas," jelasnya.

Dirjen PNFI mengungkapkan bahwa angka partisipasi Paud saat ini baru mencapai 53 persen. "Artinya, kami masih punya tugas yang cukup berat karena harus mengupayakan 47 persen lagi," ungkapnya.

Menurut Dirjen PNFI, jumlah itu sangat banyak dan besar, jadi populasi Paud di Indonesia diperkirakan mencapai 28,8 juta. Akan tetapi, yang terdata sekarang ini baru sekitar 15,5 juta.

"Ini merupakan tantangan karena kami punya komitmen internasional pada 2015 mendatang minimal harus 75 persen. Saya gembira sekarang Paud itu dapat tersosialisasi di semua lapisan masyarakat," terangnya.

Dirjen PNFI menjelaskan pula banyak masyarakat yang susah membedakan antara Paud dan Taman anak-kanak.

Sebenarnya, kata dia, Paud merupakan istilah umum. Dimana ada Paud yang formal dan Paud nonformal. "Yang formal itu namanya TK. Jadi, TK itulah sebenarnya bagian dari Paud tetapi formal," jelasnya.

Sedangkan, yang nonformal dimana banyak dikenal sekarang ini yakni kelompok bermain, tempat penitipan anak. "Serta ada lagi Pospaud, yang merupakan perpaduan posyandu dan Paud," terang Dirjen PNFI.

Ketika ditanya apakah PNFI memiliki program khusus untuk pengembangan Paud di Indonesia. Hamid Muhammad mengungkapkan, program yang dilakukan PNFI sama untuk seluruh Indonesia.

"Kami memberikan berbagai bantuan, baik itu untuk TK, maupun kelompok bermain, TPA, serta satuan PAUD sejenis," paparnya.



Sumber: http://www.banjarmasinpost.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

Promo Tas Eiger

Pendaftaran Menjadi Reseller Billionaire Store Dibuka

Alhamdulillah... Hari ini pendaftaran Reseller Billionaire Store kembali dibuka. Bagi kawan - kawan yang kemarin sempat nunggu lama kepengen jadi reseller kami, silakan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Anda bisa baca penawaran detailnya disini: Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran hanya dibuka 5 hari saja. Sebenarnya gak harus daftar hari ini juga, kecuali Anda ingin dapatkan penghasilan tambahan dari promo diskon yang akan dibuka di minggu ini. Jadi, bagi yang serius, silakan gunakan kesempatan terbaik ini sekarang. Sekilas saya ingin jelaskan apa alasan utama kami membuka peluang join reseller Billionaire Store... Intinya, kami tidak ingin menikmati hasil sendiri. Bayangkan saja.. Kami bisa aja mendistribusikan buku-buku kami melalui toko buku konvensional. Tapi itu bukan pilihan kami. Jika itu terjadi, maka kami harus merelakan margin yang cukup besar dibagi ke toko buku. Itu pun bukunya belum tentu laku....