Langsung ke konten utama

BEASISWA TURKI

http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NTc2OTE=

24 Januari 2009 17:37 WIB
Turki Tingkatkan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia
YOGYAKARTA--MI: Menteri Pendidikan Republik Turki Husyin Celik mengatakan, pemerintah Turki mulai 2009 meningkatkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang menempuh jenjang pendidikan S2 dan S3 sampai 300%.

"Jika pada tahun sebelumnya hanya lima mahasiswa Indonesia yang diberi beasiswa untuk belajar di Turki, namun mulai 2009 ditingkatkan menjadi 20 mahasiswa per tahun," katanya pada pertemuan dengan Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX di Gedung Pare Anom Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (24/1).

Pada pertemuan tersebut Menteri Pendidikan Republik Turki Husyin Celik didampingi Dubes Turki untuk Indonesia Aydin Evirgen, sedangkan Wagub DIY Paku Alam IX didampingi Kepala Dinas Pendiidkan DIY Soewarsih Madya, Kepala Dinas Pariwisata Tazbir, dan Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Nur Syahrir Rahardjo.

Husyin mengatakan, kunjungan ke Yogyakarta dalam rangka menindaklanjuti kerja sama bidang pendidikan yang telah ditandatangani dengan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang
Sudbyo di Jakarta, Kamis (22/1), sekaligus mempererat persahabatan kedua negara.

"Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan sangat ideal untuk meningkatkan kerjasama mengingat Turki telah membantu beasiswa bagi mahasiswa yang mau belajar di Yogyakarta maupun sebaliknya. Apalagi misi pendidikan antara Turki dengan Yogyakarta ada kesamaan,"
katanya.

Menanggapi hal itu, Paku Alam IX menyambut baik kerja sama bidang pendidikan antara Yogyakarta dengan Turki sehingga hubungan yang telah terjalin selama ini dapat lebih erat lagi. Apalagi, Yogyakarta sebagai kota pendidikan terkemuka banyak terdapat perguruan tinggi
Islam, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Sementara itu, Suwarsih Madya usai pertemuan mengatakan, Menteri Pendidikan Republik Turki berada di Indonesia telah tiga hari. Kegiatannya diawali dengan penandatanganan naskah kerja sama dengan Mendiknas Bambang Sudibyo di Jakarta.

Kerja sama yang ditandatangani antara lain pengembangan pendidikan di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. Setelah adanya naskah kerja sama itu akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan secara teknis mengenai bagaimana dan apa yang akan dilakukan secara konkrit.

Mengenai kunjungan ke Yogyakarta, Menteri Pendidikan Republik Turki tertarik dengan kultur masyarakat yang sebagian besar beragama Islam hampir sama dengan Turki.

"Kultur masyarakat Yogyakarta yang mayoritas Islam sama dengan Turki, yakni cinta perdamaian dan memiliki kesamaan visi membangun manusia dalam kehidupan yang lebih baik dan berkualitas," katanya. (Ant/OL-01)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU RAPORT PAUD DAN PLAYGROUP

Mengingat banyaknya temen-temen yang mampir ke Blog mencari contoh format Buku Raport PAUD dan Playgroup atau apapun istilahnya, buku laporan perkembangan anak didik PAUD dan sebagainya silahkan tinggalkan alamat email di komentar atau shoutbox. Mohon maaf tidak bisa diposting karena filenya berupa format MS Word. Update 25/12/2013: Ini sudah dapat diupload contoh format raport nya di sini Link nya : http://www.scribd.com/doc/193654421/Cover-Buku-Penghubung-PG Semoga bermanfaat

Promo Tas Eiger

Pendaftaran Menjadi Reseller Billionaire Store Dibuka

Alhamdulillah... Hari ini pendaftaran Reseller Billionaire Store kembali dibuka. Bagi kawan - kawan yang kemarin sempat nunggu lama kepengen jadi reseller kami, silakan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Anda bisa baca penawaran detailnya disini: Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran-Reseller Pendaftaran hanya dibuka 5 hari saja. Sebenarnya gak harus daftar hari ini juga, kecuali Anda ingin dapatkan penghasilan tambahan dari promo diskon yang akan dibuka di minggu ini. Jadi, bagi yang serius, silakan gunakan kesempatan terbaik ini sekarang. Sekilas saya ingin jelaskan apa alasan utama kami membuka peluang join reseller Billionaire Store... Intinya, kami tidak ingin menikmati hasil sendiri. Bayangkan saja.. Kami bisa aja mendistribusikan buku-buku kami melalui toko buku konvensional. Tapi itu bukan pilihan kami. Jika itu terjadi, maka kami harus merelakan margin yang cukup besar dibagi ke toko buku. Itu pun bukunya belum tentu laku....