LANGKAH KE DEPAN ALUMNI RAMADHAN
Puasa pada bulan Ramadhan, bila ditunaikan dengan memenuhi syarat dan rukunserta mengikuti tuntunan Rasulullah saw., pasti akan menghasilkanorang-orang yang bertaqwa (Al Baqarah 183). Jikalau puasa kita benar, makakita menjadi orang bertakwa yang tak mungkin bisa tergoda oleh syetan.
Inilah barangkali makna hadits yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhansemua pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka lebar dan semua setandibelenggu. sehingga setan tidak mungkin bisa memperdaya dan menggoda orangyang sedang berpuasa secara benar.
Kendati puasa telah selesai, namun ketakwaan hasil puasa baru mulai kitabuktikan sehabis puasa. Idul fitri 1 Syawal disebut hari kemenangan, karenaumat Islam telah usai puasa dan pasti meraih ketakwaan yang hasilnya adalahsyurga.
Kata "taqwa" telah disebutkan dengan kata dasar atau pecahan katanya didalamKitabullah. Terkadang anda membaca kata "ittaquu", juga "al-Muttaqin","taqiyya", juga "yattaqun", "ittaqi", "wattaquni", "yattaqi" dan "al-atqa".
Kata tersebut telah digunakan dalam Al-Qur'an lebih dari 187 kali.Stresingnya lebih pada surat-surat yang berbicara mengenai iman, kitab, BaniIsrail, wasiat, warisan, riba, menyusui serta pembalasan. Di antara contohpaling gampang dalam hal itu adalah surat Al- Baqarah. Dalam surat ini,terdapat penyebutan 35 kali derivasi kata taqwa. Begitu kentalnya maknataqwa, karena ia merupakan inti persoalan dan puncak tujuan disyariatkannyasemua ajaran Islam.
Bila kita teliti seluruh ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Qur'an, konotasitakwa mencakup banyak indikasi, antara lain:
1. Taqwa itu mencakup iman dan Islam.
Allah swt. Berfirman,
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu beriman kepada Allah, hari kemudian,malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintaikepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang yang meminta-minta, dan(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat danorang-orang yang menepati janji apabila ia berjanji dan orang-orang yangsabar akan kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulahorang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yangbertaqwa" (Al-Baqarah: 177).
2. Taqwa dan hubungannya dengan tipu daya musuh
Allah swt. Berfirman,
"Jika memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamumendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar danbertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkankemudhorotan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang merekakerjakan" (Ali Imran: 120).
3. Taqwa dan hubungannya dengan menyambung silaturrahim.
Allah swt. Berfirman,
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb-mu yang telah menciptakandiri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari keduanyaAllah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Danbertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu salingmeminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. SesungguhnyaAllah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An Nisa: 2).
4. Taqwa berhubungan dengan kebenaran (al-hak) dan keadilan.
Allah swt. Berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,menjadi saksi dengan adil. Danjanganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untukberlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepadataqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apayang kamu kerjakan." (Al-Maidah: 8 ).
5. Taqwa dan hubungannya dengan larangan memberikan loyalitas terhadap orangkafir dan ahli alkitab yang senantiasa mengolok-olok Islam.
Allah swt. Berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadipimpinanmu,orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan danpermainan,(yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu danorang-orang yang kafir (orang-orang musrik).Dan bertaqwalah kepada Allahjika kamu betul-betul orang yang beriman." (Al Maidah: 5)
6. Taqwa bermakna konsisten terhadap Islam dengan meninggalkan semua yangtidak Islami
Allah swt. Berfirman,
"Dan bahwa ( yang kami perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus makaikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain).Karenajalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.Yang demikian itudiperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa (Al-An'am : 153)
7. Taqwa bermakna tidak mendiamkan kezaliman,
Allah swt. Berfirman,
"Dan peliharalah dirimu (taqwa) dari siksaan yang tidak khusus menimpaorang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amatkeras siksaan-Nya" (Al-Anfal: 25).
8. Taqwa dan iman tidak akan bertemu dengan hati orang yang meninggalkanjihad dengan harta dan jiwa.
Allah swt. Berfirman,
"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan memintaizin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan jiwa mereka. DanAllah mengetahui orang-orang yang bertaqwa." (At Taubah : 44).
Ciri-ciri Muttaqin Ahli Surga
Allah swt. Berfirman,
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yangluasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yangbertakwa,(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktulapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.Dan(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiayadiri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosamereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Danmereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."(Ali Imran 133-135)Dari ayat-ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa cirri-ciri orangbertaqwa yang dijanjikan akan masuk syurga yang luasnya seluas langit danbumi adalah sebagai berikut:
1. Senantiasa menginfakkan hartanya baik dalam keadaan lapang ataupunsempit. (Ali Imran: 134).2. Senantiasa menahan amarahnya. (Ali Imran: 134)3. Senantiasa memaafkan kesalahan orang lain. (Ali Imran: 134)4. Senantiasa berbuat ihsan dalam ibadah dan kehidupannya, karena Allahmencintai orang-orang yang melakukan ihsan. (Ali Imron :134)5. Bila terjerumus dosa, ia akan mengingat Allah lalu meminta ampun dantidak akan pernah mengulanginya lagi. (Ali Imron 135)Kita telah usai berpuasa, berarti kita harus membuktikan hasil puasa kitatersebut, yaitu dengan ketakwaan yang harus kita implementasikan dalamkehidupan sehari-hari. Bila kita benar-benar taqwa, maka Allah akanmelimpahkan kepada kita hal-hal berikut:
1. Rahmat (QS. 98: 8)2. Furqan (QS. 8: 29)3. Berkah (QS. 7: 96)4. Jalan keluar (QS. 65: 2)5. Rejeki (QS. 65: 3)6. Kemudahan (QS. 65: 5)7. Dihapuskan kesalahannya (QS. 65: 5)8. Ampunan (QS. 65:5), dan9. Pahala yang besar (QS. 65:5)
Dengan ketakwaan yang dihasilkan oleh puasa, diharapkan kita akan keluardari berbagai macam krisis yang tengah membelenggu kehidupan kita. PascaRamadhan, adalah masa memupuk ketakwaan yang kita peroleh di bulan Ramadhan,agar tidak layu menuju Ramadhan selanjutnya.
Wallahu a'lamu bis shawab.
BIODATA PENULIS
DR. ACHMAD SATORI ISMAIL
Lahir di Cirebon, 6 Desember 1955 / 22 Robi'uts Tsani 1375 H.. Kini, DosenPascasarjana UIN Syarifhidayatullah Jakarta, dosen Fak Adab UINSyarifhidayatullah Jakarta, Dosen Pascasarjana UMS Surakarta. Menamatkanpendidikan KMI (SLTA) di Gontor tahun 1975, SMU Al Azhar di Mesir tahun1985, S1 IAIN SGD Bandung tahun 1982, S2 Univ. Al Azhar Mesir tahun 1987,dan S-3 di Universitas El-Minya, Mesir tahun 1990. Saat ini ia menjabatsebagai Ketua Umum Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), Ketua Yayasan Al HaromainJakarta, Ketua Yayasan Al Mimbar Bekasi, Pembina Pesantren Al KhairiyyahCiwandan Cilegon, Pembina Pesantren Daarul furqon Cirebon. Selain aktifmenulis di berbagai media cetak, pria penuh humor ini sering juga tampilsebagai dai di televisi. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain:Ijtihad dalam Syariah Islam, Generasi Idaman, Islam Sebagai Pandangan Hidup,Manusia membutuhkan Islam, Tangan-tangan Imperialisme Modern, Ijtihad DalamSyariat Islam, Perkawinan Campuran, Pemikiran al Gozali antara Pro danKontra, Haramnya Golput, Tazkiyatun Nafs, dll.
DR. M. IDRIS ABDUL SHOMAD, MA.
Lahir di Jakarta, 25 Juli 1961. Menamatkan pendidikan menengah di pondokpesantren modern Darussalam Gontor Gontor, dan Studi S-1, S-2 dan S-3 diUniversitas Islam Mohammad Ibnu Sa'ud, Riyadh, Saudi Arabia. Kini dosenPasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Studi Naskah SejarahPeradaban Islam, Dosen Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Dosen FEUI Extension - Etika Bisnis dalam Islam, dan dosen Pembimbing STAIAt-Taqwa. Saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus PusatIkatan Da'I Indonesia (IKADI), ketua Departeman Pelayanan Pesantren LP2SIAl-haramain Jakarta. Menikah dengan Hj. Elly Farida dan telah dikaruniai 5orang anak (Aufa Taqiya, Hsna Zahidah, Dhiya al Faudzu, Khansa Aidah, FidaFaizah). Karya ilmiah yang telah dihasilkannya antara lain: Humanisme antaraIslam dan Barat (Disertasi), Islam; Agama dan Negara, Membangun Rumah TanggaIslami (buku), Serial Rumah Tangga Bahagia (buku) Pertarungan Pemikiran &Pengaruhnya terhadap Dakwah Islam di Indonesai (Tesis), Revitalisasisemangat berkurban dalam Membangun Ummat (Khuthbah Arafah), PenerapanSyari'ah Islam (Jurnal), Khuthbah Menggugah (buku), Tulisan Tadabbur diMajalah Sabili, Makalah-makalah Seminar dan Training, Rekontruksi Makna danHakikat Haji dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (khuthbah Arofah).
SAMSON RAHMAN
Lahir di Sumenep Madura, 9 September 1967. Menyelesaikan pendidikanmenengahnya di Pesantren Al-Amien Prenduan Madura tahun 1987. S1 dan S2 diInternational Islamic University, Islamabad. Dia aktif menerjemahkanbuku-buku berbahasa Arab dan Inggris. Diantara buku yang telah terbit ialahTaliban dan Multi Konflik di Afghanistan (1999), Diplomasi Islam (2000),Islam Anti Kekerasan (2000), Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qaradhawi: Harmoniantara Kelembutan dan Ketegasan (2001), Etika Bisnis Dalam Islam (2001),Ensiklopedi Sunni-Syiah (2001), La Tahzan (2002), Tafsir Al-Qur'an untukWanita (2004), dan lain-lain. Selain itu dia juga aktif menulis di berbagaimedia baik resensi, ataupun opini/kolom diantaranya di majalah GATRA, SuaraHidayatullah, Jawa Pos, Republika, Detik.Com, Harian Banten, dan Sabili.
TAJUDDIN, MA.
Lahir di Sumbawa, 5 Juni 1972. Selain sedang menempuh program Doktor diProgram Ekonomi Islam, pada Universitas Islam Negeri, Syarif HidayatullahJakarta, dia juga ketua redaksi Buletin Tafakkur dan mengisi kajian tafsirdan kajian keislaman lainnya bersama IKADI. Telah menerjemahkan beberapabuku, diantaranya; Tafsir Fi Zhilal al-Qur'an, Tips; Menjadi Wanita PalingBahagia, dan lain-lain. Menyelesaikan pendidikan dasar di pondok modernGontor, S-1 fakultas Syari'ah Universitas Islam Madinah pada tahun1993-1997, program Master bidang Ilmu Hukum di Universitas MuhammadiyahJakarta, 2001-2003.
H. HARJANI HEFNI, MA.
Lahir di Paloh, Kalimantan Barat, 5 September 1970. Kini sebagai dosenKuliyah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah, Staf Lembaga Pelayanan Pesantren danStudi Islam Al Haramain Jakarta, Staf PP IKADI, dan Dosen STAIN Pontianak.Menamatkan pendidikan Dasar dan Menengah di Singkawang Kalimantan Barattahun 1990, LIPIA Jakarta Jurusan Persiapan Bahasa tahun 1991, S1Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, Jurusan Dakwah dan Ushuluddin tahun1995, dan S2 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta JurusanDakwah dan Komunikasi. Karya ilmiah yang telah dihasilkannya antara lain:Renungan Al-Ma'tsurat (Global Media), Pengantar Sejarah Dakwah, Dialog antarumat beragama, kapan bertemu dan kapan berpisah? (Romeo Grafika), MetodeDakwah (Prenada Media), Pengantar Ilmu Dakwah, Prinsip-prinsip Islam untukKehidupan (Penerbit LP2SI Al-Haramain Jakarta), Sakit, Bagaimanamenyikapinya? (Penerbit Romeo Grafika Pontianak), dan Tim penerjemah TafsirFi Dzilal Al-Qur'an (Penerbit Gema Insani Press).
AHMAD KUSYAIRI SUHAIL, MA.
Arek Suroboyo ini lahir di Gersik, 7 April 1968. pendidikan S1 dan S2diselesaikan di KING SAUD UNIVERSITY Riyadh Saudi Arabia. Kini ia menjabatsebagai Direktur Sekolah Tinggi Tafsir Hadits (STTH) Bekasi, Koordinatorpendidikan YAPIDH Bekasi, Pengurus PP IKADI. Selain itu, ia juga aktifmenulis artikel di berbagai media cetak, seperti: Sabili, Saksi, Republika,UMMI, dan lain-lain. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan adalah: PanduanCerdas Cermat Islam, Militer dalam Pandangan Islam, Berjabat TanganPerempuan (Terjemahan/Penerbit GIP), Pemuda dan canda (Terjemahan/PenerbitGIP), dan 30 Tanda-tanda Orang Munafiq (Terjemahan/Penerbit GIP).
Sumber:30 Tadabbur Ramadhan, MENJADI HAMBA ROBBANI, Meraih Keberkahan Bulan Suci
Penulis:Dr. Achmad Satori Ismail, Dr. M. Idris Abdul Shomad, MASamson Rahman, Tajuddin, MA, H. Harjani Hefni, MAA. Kusyairi Suhail, MA, Drs. Ahlul Irfan, MM, Dr. Jamal Muhammad, Sp.THT
Source: IKADI
Puasa pada bulan Ramadhan, bila ditunaikan dengan memenuhi syarat dan rukunserta mengikuti tuntunan Rasulullah saw., pasti akan menghasilkanorang-orang yang bertaqwa (Al Baqarah 183). Jikalau puasa kita benar, makakita menjadi orang bertakwa yang tak mungkin bisa tergoda oleh syetan.
Inilah barangkali makna hadits yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhansemua pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka lebar dan semua setandibelenggu. sehingga setan tidak mungkin bisa memperdaya dan menggoda orangyang sedang berpuasa secara benar.
Kendati puasa telah selesai, namun ketakwaan hasil puasa baru mulai kitabuktikan sehabis puasa. Idul fitri 1 Syawal disebut hari kemenangan, karenaumat Islam telah usai puasa dan pasti meraih ketakwaan yang hasilnya adalahsyurga.
Kata "taqwa" telah disebutkan dengan kata dasar atau pecahan katanya didalamKitabullah. Terkadang anda membaca kata "ittaquu", juga "al-Muttaqin","taqiyya", juga "yattaqun", "ittaqi", "wattaquni", "yattaqi" dan "al-atqa".
Kata tersebut telah digunakan dalam Al-Qur'an lebih dari 187 kali.Stresingnya lebih pada surat-surat yang berbicara mengenai iman, kitab, BaniIsrail, wasiat, warisan, riba, menyusui serta pembalasan. Di antara contohpaling gampang dalam hal itu adalah surat Al- Baqarah. Dalam surat ini,terdapat penyebutan 35 kali derivasi kata taqwa. Begitu kentalnya maknataqwa, karena ia merupakan inti persoalan dan puncak tujuan disyariatkannyasemua ajaran Islam.
Bila kita teliti seluruh ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Qur'an, konotasitakwa mencakup banyak indikasi, antara lain:
1. Taqwa itu mencakup iman dan Islam.
Allah swt. Berfirman,
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu beriman kepada Allah, hari kemudian,malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintaikepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang yang meminta-minta, dan(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat danorang-orang yang menepati janji apabila ia berjanji dan orang-orang yangsabar akan kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulahorang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yangbertaqwa" (Al-Baqarah: 177).
2. Taqwa dan hubungannya dengan tipu daya musuh
Allah swt. Berfirman,
"Jika memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamumendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar danbertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkankemudhorotan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang merekakerjakan" (Ali Imran: 120).
3. Taqwa dan hubungannya dengan menyambung silaturrahim.
Allah swt. Berfirman,
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb-mu yang telah menciptakandiri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari keduanyaAllah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Danbertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu salingmeminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. SesungguhnyaAllah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An Nisa: 2).
4. Taqwa berhubungan dengan kebenaran (al-hak) dan keadilan.
Allah swt. Berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,menjadi saksi dengan adil. Danjanganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untukberlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepadataqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apayang kamu kerjakan." (Al-Maidah: 8 ).
5. Taqwa dan hubungannya dengan larangan memberikan loyalitas terhadap orangkafir dan ahli alkitab yang senantiasa mengolok-olok Islam.
Allah swt. Berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadipimpinanmu,orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan danpermainan,(yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu danorang-orang yang kafir (orang-orang musrik).Dan bertaqwalah kepada Allahjika kamu betul-betul orang yang beriman." (Al Maidah: 5)
6. Taqwa bermakna konsisten terhadap Islam dengan meninggalkan semua yangtidak Islami
Allah swt. Berfirman,
"Dan bahwa ( yang kami perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus makaikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain).Karenajalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.Yang demikian itudiperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa (Al-An'am : 153)
7. Taqwa bermakna tidak mendiamkan kezaliman,
Allah swt. Berfirman,
"Dan peliharalah dirimu (taqwa) dari siksaan yang tidak khusus menimpaorang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amatkeras siksaan-Nya" (Al-Anfal: 25).
8. Taqwa dan iman tidak akan bertemu dengan hati orang yang meninggalkanjihad dengan harta dan jiwa.
Allah swt. Berfirman,
"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan memintaizin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan jiwa mereka. DanAllah mengetahui orang-orang yang bertaqwa." (At Taubah : 44).
Ciri-ciri Muttaqin Ahli Surga
Allah swt. Berfirman,
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yangluasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yangbertakwa,(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktulapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.Dan(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiayadiri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosamereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Danmereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."(Ali Imran 133-135)Dari ayat-ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa cirri-ciri orangbertaqwa yang dijanjikan akan masuk syurga yang luasnya seluas langit danbumi adalah sebagai berikut:
1. Senantiasa menginfakkan hartanya baik dalam keadaan lapang ataupunsempit. (Ali Imran: 134).2. Senantiasa menahan amarahnya. (Ali Imran: 134)3. Senantiasa memaafkan kesalahan orang lain. (Ali Imran: 134)4. Senantiasa berbuat ihsan dalam ibadah dan kehidupannya, karena Allahmencintai orang-orang yang melakukan ihsan. (Ali Imron :134)5. Bila terjerumus dosa, ia akan mengingat Allah lalu meminta ampun dantidak akan pernah mengulanginya lagi. (Ali Imron 135)Kita telah usai berpuasa, berarti kita harus membuktikan hasil puasa kitatersebut, yaitu dengan ketakwaan yang harus kita implementasikan dalamkehidupan sehari-hari. Bila kita benar-benar taqwa, maka Allah akanmelimpahkan kepada kita hal-hal berikut:
1. Rahmat (QS. 98: 8)2. Furqan (QS. 8: 29)3. Berkah (QS. 7: 96)4. Jalan keluar (QS. 65: 2)5. Rejeki (QS. 65: 3)6. Kemudahan (QS. 65: 5)7. Dihapuskan kesalahannya (QS. 65: 5)8. Ampunan (QS. 65:5), dan9. Pahala yang besar (QS. 65:5)
Dengan ketakwaan yang dihasilkan oleh puasa, diharapkan kita akan keluardari berbagai macam krisis yang tengah membelenggu kehidupan kita. PascaRamadhan, adalah masa memupuk ketakwaan yang kita peroleh di bulan Ramadhan,agar tidak layu menuju Ramadhan selanjutnya.
Wallahu a'lamu bis shawab.
BIODATA PENULIS
DR. ACHMAD SATORI ISMAIL
Lahir di Cirebon, 6 Desember 1955 / 22 Robi'uts Tsani 1375 H.. Kini, DosenPascasarjana UIN Syarifhidayatullah Jakarta, dosen Fak Adab UINSyarifhidayatullah Jakarta, Dosen Pascasarjana UMS Surakarta. Menamatkanpendidikan KMI (SLTA) di Gontor tahun 1975, SMU Al Azhar di Mesir tahun1985, S1 IAIN SGD Bandung tahun 1982, S2 Univ. Al Azhar Mesir tahun 1987,dan S-3 di Universitas El-Minya, Mesir tahun 1990. Saat ini ia menjabatsebagai Ketua Umum Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), Ketua Yayasan Al HaromainJakarta, Ketua Yayasan Al Mimbar Bekasi, Pembina Pesantren Al KhairiyyahCiwandan Cilegon, Pembina Pesantren Daarul furqon Cirebon. Selain aktifmenulis di berbagai media cetak, pria penuh humor ini sering juga tampilsebagai dai di televisi. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain:Ijtihad dalam Syariah Islam, Generasi Idaman, Islam Sebagai Pandangan Hidup,Manusia membutuhkan Islam, Tangan-tangan Imperialisme Modern, Ijtihad DalamSyariat Islam, Perkawinan Campuran, Pemikiran al Gozali antara Pro danKontra, Haramnya Golput, Tazkiyatun Nafs, dll.
DR. M. IDRIS ABDUL SHOMAD, MA.
Lahir di Jakarta, 25 Juli 1961. Menamatkan pendidikan menengah di pondokpesantren modern Darussalam Gontor Gontor, dan Studi S-1, S-2 dan S-3 diUniversitas Islam Mohammad Ibnu Sa'ud, Riyadh, Saudi Arabia. Kini dosenPasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Studi Naskah SejarahPeradaban Islam, Dosen Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Dosen FEUI Extension - Etika Bisnis dalam Islam, dan dosen Pembimbing STAIAt-Taqwa. Saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus PusatIkatan Da'I Indonesia (IKADI), ketua Departeman Pelayanan Pesantren LP2SIAl-haramain Jakarta. Menikah dengan Hj. Elly Farida dan telah dikaruniai 5orang anak (Aufa Taqiya, Hsna Zahidah, Dhiya al Faudzu, Khansa Aidah, FidaFaizah). Karya ilmiah yang telah dihasilkannya antara lain: Humanisme antaraIslam dan Barat (Disertasi), Islam; Agama dan Negara, Membangun Rumah TanggaIslami (buku), Serial Rumah Tangga Bahagia (buku) Pertarungan Pemikiran &Pengaruhnya terhadap Dakwah Islam di Indonesai (Tesis), Revitalisasisemangat berkurban dalam Membangun Ummat (Khuthbah Arafah), PenerapanSyari'ah Islam (Jurnal), Khuthbah Menggugah (buku), Tulisan Tadabbur diMajalah Sabili, Makalah-makalah Seminar dan Training, Rekontruksi Makna danHakikat Haji dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (khuthbah Arofah).
SAMSON RAHMAN
Lahir di Sumenep Madura, 9 September 1967. Menyelesaikan pendidikanmenengahnya di Pesantren Al-Amien Prenduan Madura tahun 1987. S1 dan S2 diInternational Islamic University, Islamabad. Dia aktif menerjemahkanbuku-buku berbahasa Arab dan Inggris. Diantara buku yang telah terbit ialahTaliban dan Multi Konflik di Afghanistan (1999), Diplomasi Islam (2000),Islam Anti Kekerasan (2000), Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qaradhawi: Harmoniantara Kelembutan dan Ketegasan (2001), Etika Bisnis Dalam Islam (2001),Ensiklopedi Sunni-Syiah (2001), La Tahzan (2002), Tafsir Al-Qur'an untukWanita (2004), dan lain-lain. Selain itu dia juga aktif menulis di berbagaimedia baik resensi, ataupun opini/kolom diantaranya di majalah GATRA, SuaraHidayatullah, Jawa Pos, Republika, Detik.Com, Harian Banten, dan Sabili.
TAJUDDIN, MA.
Lahir di Sumbawa, 5 Juni 1972. Selain sedang menempuh program Doktor diProgram Ekonomi Islam, pada Universitas Islam Negeri, Syarif HidayatullahJakarta, dia juga ketua redaksi Buletin Tafakkur dan mengisi kajian tafsirdan kajian keislaman lainnya bersama IKADI. Telah menerjemahkan beberapabuku, diantaranya; Tafsir Fi Zhilal al-Qur'an, Tips; Menjadi Wanita PalingBahagia, dan lain-lain. Menyelesaikan pendidikan dasar di pondok modernGontor, S-1 fakultas Syari'ah Universitas Islam Madinah pada tahun1993-1997, program Master bidang Ilmu Hukum di Universitas MuhammadiyahJakarta, 2001-2003.
H. HARJANI HEFNI, MA.
Lahir di Paloh, Kalimantan Barat, 5 September 1970. Kini sebagai dosenKuliyah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah, Staf Lembaga Pelayanan Pesantren danStudi Islam Al Haramain Jakarta, Staf PP IKADI, dan Dosen STAIN Pontianak.Menamatkan pendidikan Dasar dan Menengah di Singkawang Kalimantan Barattahun 1990, LIPIA Jakarta Jurusan Persiapan Bahasa tahun 1991, S1Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, Jurusan Dakwah dan Ushuluddin tahun1995, dan S2 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta JurusanDakwah dan Komunikasi. Karya ilmiah yang telah dihasilkannya antara lain:Renungan Al-Ma'tsurat (Global Media), Pengantar Sejarah Dakwah, Dialog antarumat beragama, kapan bertemu dan kapan berpisah? (Romeo Grafika), MetodeDakwah (Prenada Media), Pengantar Ilmu Dakwah, Prinsip-prinsip Islam untukKehidupan (Penerbit LP2SI Al-Haramain Jakarta), Sakit, Bagaimanamenyikapinya? (Penerbit Romeo Grafika Pontianak), dan Tim penerjemah TafsirFi Dzilal Al-Qur'an (Penerbit Gema Insani Press).
AHMAD KUSYAIRI SUHAIL, MA.
Arek Suroboyo ini lahir di Gersik, 7 April 1968. pendidikan S1 dan S2diselesaikan di KING SAUD UNIVERSITY Riyadh Saudi Arabia. Kini ia menjabatsebagai Direktur Sekolah Tinggi Tafsir Hadits (STTH) Bekasi, Koordinatorpendidikan YAPIDH Bekasi, Pengurus PP IKADI. Selain itu, ia juga aktifmenulis artikel di berbagai media cetak, seperti: Sabili, Saksi, Republika,UMMI, dan lain-lain. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan adalah: PanduanCerdas Cermat Islam, Militer dalam Pandangan Islam, Berjabat TanganPerempuan (Terjemahan/Penerbit GIP), Pemuda dan canda (Terjemahan/PenerbitGIP), dan 30 Tanda-tanda Orang Munafiq (Terjemahan/Penerbit GIP).
Sumber:30 Tadabbur Ramadhan, MENJADI HAMBA ROBBANI, Meraih Keberkahan Bulan Suci
Penulis:Dr. Achmad Satori Ismail, Dr. M. Idris Abdul Shomad, MASamson Rahman, Tajuddin, MA, H. Harjani Hefni, MAA. Kusyairi Suhail, MA, Drs. Ahlul Irfan, MM, Dr. Jamal Muhammad, Sp.THT
Source: IKADI
Komentar